metro-bogor

Puluhan Anjal Dites HIV/AIDS

Jumat, 29 Juni 2018 | 13:39 WIB

-

METROPOLITAN – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bogor menjaring puluhan anak jalanan (anjal) dan penyandang Penyakit Masyarakat Kesejahteraan Sosial (PMKS) di sejumlah jalan protokol. Kepala Dinsos Kota Bogor, Azrin Syamsudin, mengata­kan, seluruh anjal wajib mengikuti tes kesehatan untuk meminimalisasi penyebaran virus se­perti HIV/AIDS

“Tiap yang dijaring kami la­kukan juga tes kesehatan, mis­alnya kemungkinan adanya virus HIV/AIDS atau ketergan­tungan terhadap obat terlarang. Sering ditemui anjal biasanya itu napza, malah yang anak-anak kecil ini menghirup lem. Nah saat tes kesehatan, di darahnya ketahuan. Makanya kami juga gandeng Dinas Kesehatan (Din­kes) saat razia,” kata Azrin Sy­amsudin, kepada Metropolitan, kemarin.

Jika nantinya ada yang positif ketergantungan obat misalnya, maka segera dikirim ke yayasan atau RS yang menangani soal narkoba. “Termasuk yang kami jaring WTS, ada penyakit apa. Makanya kami libatkan juga di­nas kesehatan. Yang positif? Kirim ke rehabilitasi, misalnya ketergantungan obat, kami rujuk dan tidak kami biarkan,” ucapnya.

Tak hanya itu, kata Azrin, Din­sos Kota Bogor mencatat ada penurunan10 persen jumlah anjal yang terjaring pascalebaran. “Kegiatan razia kan serentak di semua daerah. Mereka meman­faatkan momentum keramaian Lebaran. Sebagian dari Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Cianjur, dan Depok. Pascalebaran, ang­ka anjal berkurang dari tahun kemarin, penurunannya 5-10 persen,” ujarnya.

Setelah dijaring dan didata, anjal diberikan kesempatan jika ingin mendapat pelatihan keterampilan dari kemensos di Jakarta dan Bekasi selama tiga sampai enam bulan. Dengan begitu, anak-anak bisa keluar dari jalanan dan menghasilkan sesuatu yang lebih kreatif dan bernilai ekonomi. Hal itu dila­kukan secara persuasif terus menerus agar jumlah anak ja­lanan di Kota Bogor bisa ber­kurang. “Itu tugas kami. Mis­alnya soal sampah, ada dari Kementerian Lingkungan Hidup (LH), pelatihan produksi sam­pah menjadi biji plastik, ada nilai ekonomis dan peningka­tan keterampilan, tidak hanya cacah tapi memproduksi,” tutupnya. (ryn/c/feb/py)

Tags

Terkini