METROPOLITAN - Ratusan personel Polresta Bogor Kota memenuhi bioskop di mal Bogor Trade Mall (BTM), untuk nonton bareng (nobar) film '22 Menit', kemarin. Sembari mengenakan kaos berwarna hitam dengan tulisan di dada #Kamitidaktakut, ratusan personel kepolisian menyaksikan film ditemani beberapa pemain dan sutradara. Turut hadir pula jajaran Muspika se-Kota Bogor, menonton film yang terinspirasi kisah nyata aparat kepolisian saat kejadian Bom Thamrin, medio Januari 2016 silam.
Sepanjang pemutaran film, para penonton diajak untuk seakan-akan ada di lokasi kejadian. Film berdurasi 80 menit ini menjanjikan adegan aksi mendebarkan, seperti bom meledak, baku tembak di tengah jalan dan aksi berbahaya yang biasa dilakukan polisi terlatih. Rumah produksi Buttonijo Films berkonsultasi dengan jajaran kepolisian agar bisa menggambarkan kondisi seakurat mungkin. Awal mula film, bumbu komedi dari akting yang diperankan pelawak Ence Bagus dan Fanny Fadilah mengocok perut penikmat film.
Namun ada beberapa adegan selingan yang membuat penonton dalam kegiatan nonton bareng Polrestabes Semarang tertawa. Selain Kapolri yang memerankan pengendara sepeda motor yang melanggar lalulintas. Ada juga Brigjen Pol Khrisna Murti yang berperan menjadi penjual satai yang kebanjiran pesanan saat terjadi bom. Memasuki pertengahan film, barulah penonton dibuat terdiam saat digambarkan betapa suasana saat terjadi pengeboman di kafe dan pos polisi itu begitu haru dan menegangkan. Sutradara Film '22 Menit' Myrna Paramita mengatakan, kisah aparat kepolisian saat itu begitu heroik, sehingga menginspirasi terciptanya film ini. Ketika itu, pihak kepolisian berhasil mengatasi teror dalam waktu 22 menit. "Ini film yg terinspirasi dari kisah nyata dua tahun lalu, jadi untuk peningkatan waspada bahaya terhadap radikalisme dan terorisme," katanya.
Dalam kegiatan tersebut turut hadir juga Kapolresta Bogor Kota, Wakapolresta Bogor Kota dan jajaran kepolisian Polresta Bogor Kota. Selain itu turut hadir juga bintang film, Taskya Namya. (ryn/b/els)