metro-bogor

Pengerajin Limbah Kayu Tembus Ekspor Sampai Luar Negeri

Sabtu, 21 Juli 2018 | 08:59 WIB

-
METROPOLITAN – Berawal dari hobi untuk memampaatkan limbah kayu, Kurniawan (35) salah satu pengerajin yang berada di Cikopo Selatan, Kampung Pasir Muncang RT 01/01 Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor ini, meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah. Untuk membuat pernak pernik yang terbuat dari limbah kayu, kini dari hasil kerja kerasnya berbuah manis. Bahkan bukan hanya di pasarkan di wilayah Jabodetabek dari kerajinan yang dibuatnya di ekspor ke luar negeri seperti Japan dan beberapa negara lainnya. “Awalnya di kampung ini banyak limbah jenis kayu jati belanda, dari pada tidak kepakai saya iseng-iseng untuk mebuat meja makan. Dari situ banyak teman dan tetangga agar saya membuat lagi, Allhamduliah hingga saat ini masih berjalan,’’ ujar Kurniawan kepada Metropolitan. Ia menuturkan, untuk bahan bakunya di dapat dari pengepul, karena di area rumahnya banyak pabrik-pabrik Furniture, yang sebagian berbahan baku dari jenis kayu. Dari idenya tersebut ia telah mendapatkan keuntungan besar. “Untuk pembuatannya tidak begitu sulit, hanya berbahan alat serut dan cat yanng akan di gunakan. Selain membuat meja kita juga mebuat tempat tissu dan tempat obat, untuk tempat tissu ini nantinya akan di pergunakan untuk helaran Asian Games,’’ kata dia. Kurniawan mengaku, dirinya memilih bahan baku jenis kayu jati belanda, selain murah dan mudah di dapat, jenis kayu belanda ini punya ciri khas dan bermotif hingga daya jual sangat tinggi. Dirinya memproduksi pernak pernik jenis yang terbuat dari limbah kayu itu bersama teman sekampungnya. Ia belum berani untuk memperkerjakan karyawan karena belum bisa mengajih. “Kedepanya sih pengen coba kayu-kayu yang lain, banyak limbah yang tidak dimampaatkan dengan baik, nanti sayaakan coba untuk memake jenis kayu lain, tapi untuk saat ini kita gunakan jenis kayu jati,’’ terangnya. Di temppat yang sama, Agus Budi, mengatakan hasil dari produksi ini dijual dari mulai harga Rp 100.000, hingga Rp 200.000, semunya tergantung jenis dan model. Selain itu ada salah satu pendatang yang meminta untuk di buatkan boks, untuk tempat barang-barang di pesawat, namun hingga saat ini masih dalam tahap progres. ‘’Kita memasarkan memalui Aflikasi toko pedia yang di berinama  karya lembur, namun hingga saat ini sudah berjalan selama 6 bulan, dari mulai dari hobi sudah berjalan sudah setahun,’’ungkapnya. (mul/c/mam)

Tags

Terkini