METROPOLITAN - Sejak izin pertambangan diambil alih Provinsi Jawa Barat, kerusakan lingkungan hidup di Kabupaten Bogor semakin parah. Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) mencatat ada beberapa kecamatan yang darurat kerusakan lingkungan. Penyebabnya kurang pengawasan. Padahal kerusakan lingkungan mengancam kehidupan manusia karena bisa meningkatkan resiko bencana alam.
Menurut Direktur Walhi Jawa Barat Dadan Ramdan, terjadinya kerusakan alam dapat disebabkan dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat ulah manusia. Sebagian besar kerusakan terjadi akibat pertambangan dan pembangunan perumahan serta industri. Hal ini membuat Daerah Aliran Sungai (DAS) terus mengalami kerusakan dan penyempitan. Kerusakan lingkungan di Kabupaten Bogor, kata dia, sudah mencapai 60 persen. Kerusakan yang sudah mengkhawatirkan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Bogor. “Cigudeg, Rumpin, Parung, Tanjungsari, Cariu, Cileungsi, Cibinong dan Ciampea sudah sangat mengkhawatirkan,” ujar Dadan kepada Metropolitan.
Dadan mengaku, di Kabupaten Bogor sendiri lahan yang sudah beralih fungsi kawasan lindung dan hutan di berada wilayah Puncak. Namun untuk data persawahan yang sudah beralih fungsi di Kabupaten Bogor, hingga saat ini beberapa persen yang sudah menjadi alih fungsi perumahan atau industri belum terdata secara rinci. ”Lahan pertanian sudah pasti ada penyusutan, bahkan hingga saat ini lahan pertanian saya belum periksa mendalam beberapa yang beralih fungsi. Nanti kita akan periksa dan mendata berapa jumlah lahan pertanian yang sudah beralih fungsi,’’ tegas Dadan.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Siti Nurianti mengatakan, beralihnya fungsi lahan tersebut hanya untuk kebaikan bersama, Dari lima tahun terakhir jumlah lahan yang sudah beralih fungsi mencapai 1.000 atau 2.000 hektare. ’’Lahan pertanian itu seluruhnya ada ada 40.000 hektare di Kabupaten Bogor baik itu persawahan dan lahan sayuran. Untuk persentasinya, saya tidak bisa mengatakan, namun yang pasti lahan yang sudah beralih fungsi itu untuk kebaikan bersama,’’ ujar Nurianti saat meninjau Festival Kopi Bogor di Stadion Pakansari, kemarin. (mul/b/els)