METROPOLITAN - Pada Hari Raya Idul Adha 1439 Hijirah kali ini, dua pimpinan di Kota Bogor punya gaya yang berbeda dalam mengisi hari besar Agama Islam tersebut. Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan salat Ied di Masjid Raya Bogor, serta mengurbankan tiga ekor sapi, di tiga lokasi berbeda. Sedangkan, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menyembelih enam ekor kambing di lima tempat berbeda. Wali Kota Bogor Bima arya Sugiarto mengatakan, dia mengurbankan tiga ekor sapi berukuran besar di tiga tempat berbeda, yakni di Sukaresmi, Ciparigi dan Katulampa. Dagingnya disebar ke para mustahik dan warga setempat di RW-RW lokasi tersebut. Buatnya, hari raya yang juga dikenal dengan Idul Kurban ini punya dua makna yang berbeda, yakni secara vertikal dan horizontal. “Ritual tahunan yang harus dimaknai secara dalam spiritnya. Makna vertikal, mendekatkan diri sebagai seorang muslim kepada Allah SWT. Momentum ini mengingatkan kita, di dunia ini merupakan titipan yang bersifat sementara, atau sebentar saja,” katanya kepada awak media, kemarin. Dia menambahkan, seperti dicontohkan Nabi Ibrahim dan keluarga, bahwa dunia ini tidak ada apa-apanya. Ketika diperintahkan sebuah pengorbanan, maka mesti dilakukan. “materi dan kursi bukan segalanya. Itu kebanyakan berbuah masalah di Kota Bogor. Sekarang kebanyakan orang justru berkorban untuk materi. Berlomba-lomba, bahkan mengorbankan orang lain,” ucapnya. Secara horizontal, kata Bima kurban menjadi momentum untuk lebih mendekatkan diri kepada sesama, menguatkan ukhuwah islamiyah dan meningkatkan kepedulian antar sesama. Momentum kurban, semakin mendekatkan kepada Allah SWT dan sesama. “Apapun agenda kita, politik atau ekonomi, tidak akan memecah kita. Kalau semangat ini ada, pilpres dan pileg aman. Filosofi dan maknanya harus diresapi semua,” ujarnya. Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor Usmar Hariman menyembelih enam ekor kambing, yang dipotong di lima tempat yang berbeda, yakni dua ekor di Kelurahan Cipaku, dan masing-masing seekor di Pulogeulis, Kelurahan Babakanpasar, Kelurahan Bantarjati, Kelurahan Kebonpedes, dan Kelurahan Babakan. Daging-daging hewan kurban pun didistribusikan ke warga sekitar. Menurutnya, jumlah hewan kurban tahun ini lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya. “Walaupun lebih sedikit, esensi dan semangatnya tetap sama. Momentum berkurban, momentum untuk meningkatkan keimanan, dan mempererat hubungan dengan sesama manusia, terlebih yang memerlukan,” ungkap Usmar. (ryn/b/yok)