metro-bogor

Tolong Audit!

Kamis, 6 September 2018 | 07:54 WIB

METROPOLITAN - Program Sekolah Ibu yang digagas Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor hingga kini masih jadi polemik. Mulai dari anggaran yang dinilai terlalu besar jika melihat output yang dihasilkan, sampai ketidakjelasan payung hukum program yang bermula dari PKK tersebut. WAKIL Wali Kota Bogor, Us­mar Hariman, mengatakan, kebijakan ini sudah menjadi polemik dan kisruh di masy­arakat. Sebagai langkah awal, ia ingin inspektorat mengana­lisa hingga audit internal ter­hadap kebijakan tersebut. ”Segera kaji penempatan ang­garan di kecamatan. Kalau ada celah-celah penempatan peng­elolaan anggaran itu tidak se­suai atau ada kekurangan, maka adaptasi bisa dilakukan secepatnya,” terang Usmar saat ditemui di bilangan Sukasari, kemarin. Menurut dia, hal itu perlu dilakukan sebelum Badan Pe­meriksa Keuangan (BPK) ma­suk pada Februari 2019 untuk memeriksa anggaran pada 2018. ”Rp4 miliar tahun ini. Kalau belum audit, tidak ada antisi­pasi. Titik lemahnya tidak ter­baca, kemudian masuk BPK, ya bakal repot,” katanya. Untuk anggaran Sekolah Ibu pada 2019, Usmar mewanti-wanti jangan sampai pemkot merealisasikan program ter­sebut jika dasar hukumnya belum kuat. Ia cenderung tidak merealisasikan angga­ran untuk Sekolah Ibu pada 2019, sebelum ada payung hukum yang kuat. ”Dari pan­dangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bap­peda), ternyata dasar hukum perwali-nya belum dibuat, sedang disinergikan. Makanya buat saya, jangan sekali-kali menganggarkannya pada 2019,” tegasnya. Apalagi, sambung dia, kalau inspektorat belum mau mela­kukan kajian terhadap pan­dangan politik atau analisa keuangan staf ahli soal Sekolah Ibu ini. ”Saya usul itu di grup WhatsApp (WA) inohong, namun tidak ada yang komentar,” ka­tanya. Saat ini, tambah Usmar, pro­gram para camat sebagai Peng­guna Anggaran (PA) itu berl­indung dipayung hukum Pe­layanan Admininstrasi Ter­padu Kecamatan (PATEN). Padahal, Sekolah Ibu merupa­kan sebuah program di mana PA-nya harus Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). ”Jadi, harus segera audit. Itu bisa jadi kelemahan pas BPK memeriksa,” paparnya. Terpisah, Kepala Bidang So­sial Budaya pada Badan Peren­canaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor, Rudi­yana, menjelaskan, hingga saat ini draft rancangan perwali untuk program Sekolah Ibu masih dibahas dengan bagian hukum Pemkot Bogor dan menuju tahap finalisasi. ”Ma­sih dibahas,” katanya singkat. (ryn/b/yok/py)

Tags

Terkini