METROPOLITAN – Kepergian 15 kepala daerah dari anggota Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) ke Eropa mendapat sorotan Ombudsman RI. Dari jumlah itu, Bupati Bogor, Nurhayanti, beserta dua pejabatnya masuk daftar pejabat daerah yang ikut berangkat ke empat negara yakni Belanda, Belgia, Jerman dan Prancis. Kepala Perwakilan Ombudsman RI Jakarta Raya, Teguh Nugroho, menjelaskan, kepergian kepala daerah ke luar negeri harus punya keterkaitan dengan rencana pembangunan di daerah. Kepergian mereka harus dilakukan secara transparan dan terbuka kepada publik, karena menggunakan APBD. “Boleh secara aturan, selama ada izin dari kemendagri. Tapi ya harus transparan dan terbuka kepada publik. Siapa yang berangkat, kenapa harus berangkat dan kenapa harus ke negara tersebut,” kata Teguh. Tak hanya itu, perlu juga ditanyakan kenapa hanya pejabat di 15 daerah yang berangkat. Padahal, anggota Apkasi jumlahnya ratusan. Terlebih, kepergian kepala daerah wajib menyampaikan rujukan atau Terms of Reference (TOR) soal perjalanannya ke luar negeri. “Soal maksud dan tujuannya harus jelas. Nanti hasilnya bisa diterapkan di daerah masing-masing. Makanya harus terbuka. Tentu ini akan kami pelajari karena berkaitan dengan uang negara,” tegasnya. Sebelumnya diberitakan, Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis, Uchok Sky Khadafi, menilai studi banding kepala daerah ke luar negeri yang didanai APBD cenderung menghambur-hamburkan anggaran. Sebab, seringkali hasil studi banding tidak terlalu berefek. Ia pun mendesak pemerintah daerah menjelaskan hasil yang didapat ke publik atas lawatan tersebut sebagai bentuk pertanggungjawaban. “Itu pun kalau ada hasilnya. Kalau tidak ya bisa dijelaskan ke publik, pulangkan saja APBD¬nya ke kas daerah,” kata Uchok. Sementara itu, Bupati Bogor, Nurhayanti, angkat bicara soal kepergiannya bersama dua kepala dinas ke Eropa. Ia juga memastikan kepergiannya ke Benua Biru yang dilakukan sejak 28 Agustus–6 September telah mendapat restu dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dan Sekretariat Negara (Setneg). Nurhayanti berangkat bersama Kepala Bappedalitbang Syarifah Sofiah dan Kepala Dinas PUPR Yani Hasan. Akan tetapi, orang nomor satu di Bumi Tegar Beriman itu harus melapor dan mengimplementasikan apa yang didapat sepulangnya nanti. Menurut dia, agenda di empat negara, yaitu Belanda, Jerman, Belgia dan Prancis itu untuk mengikuti Executive Course on Urban Management and Local Economic Institute for Housing and Urban Development Studies (IHS) dan Studi Tiru Internasional. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kepala daerah dan pejabat daerah soal perencanaan dan pengelolaan tata ruang wilayah,” katanya. Selain bupati, ada sekitar 15 bupati lain yang juga berangkat ke Eropa. Di sana, mereka mengikuti pelatihan singkat mengenai sistem pengelolaan pemerintahan, pelayanan umum dan kiat-kiat pengembangan perekonomian daerah. (fin/b/ yok/py)