METROPOLITAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bergerak cepat dalam memberi bantuan kepada para korban bencana gempa bumi yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Agustus lalu. Melalui tagline #BogorUntukLombok, pemkot mengajak semua lapisan warga Kota Bogor untuk berdonasi dan memberikan bantuan, tidak lama setelah bencana terjadi. WALIKOTA Bogor Bima Arya pun terbang langsung ke Lombok untuk memberikan ‘titipan’ donasi dari warga Kota Hujan sejumlah Rp512 juta, langsung kepada korban gempa di pengungsian, Senin (11/9). Selain uang, Pemkot Bogor juga memberikan bantuan seribu selimut, dan 100 terpal berukuran 5x6 meter. Tak hanya itu, pemkot juga memberikan trauma healing kepada para korban, serta akan mengalokasikan bantuan untuk pembangunan sekolah terdampak gempa. Suami Yane Ardian ini bersama tim mengunjungi Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, yang merupakan salah satu titik terparah yang terdampak gempa bumi lalu. Di wilayah yang berada di kaki Gunung Rinjani itu, Bima menyerahkan secara langsung donasi tersebut, untuk kebutuhan mendesak para pengungsi, seperti selimut, dan bahan makanan pokok. Selain itu, kata Bima, pihaknya akan mealokasikan untuk pembangunan ruang kelas di tiga desa. “Segera kita akan bangun itu, nanti akan kita tengok lagi sekitar November. Semoga bisa meringankan beban pengungsi. Kami ingin Lombok bangkit, hilangkan kesedihan. Insya Allah pertolongan Allah akan datang bersama kesabaran," katanya kepada Metropolitan, kemarin. Sebagai gunung berapi tertinggi kedua di Indonesia, sambung Bima, Rinjani dikenal wisatawan lokal hingga mancanegara. Namun, nadi kehidupan warga sekitar nyaris saja putus akibat gempa. Warga yang biasa bertani, pemandu wisata, penyewaan penginapan hingga berdagang pun lumpuh. “Kami melihat reruntuhan bangunan rumah, sekolah hingga tempat ibadah. Belasan ribu warga mengungsi di tenda darurat, ribuan pelajar nyaris kehilangan masa depannya. Ini salah satu alasan kami menyalurkan bantuan dari donasi warga, pelaku usaha, komunitas hingga pelajar Kota Hujan ke lokasi ini," ucap Bima. Tak sampai disitu, Bima bakal membawa isu gempa Lombok ini ke forum lebih luas agar segera dituntaskan dengan semangat gotong royong, dengan menyuarakan di Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI). “Ada kebutuhan cepat, sementara ada keterbatasan APBD, siklus penganggaran, APBN. Jadi perlu dana swadaya dari masyarakat untuk membantu," imbuhnya. Pada kesempatan itu, Bima dan tim mengunjungi tiga titik lokasi pengungsian, yakni di desa Sembalun Lawang, Sembalun Bumbung dan Sajang. Tidak sekedar menyalurkan donasi, Politisi PAN itu juga mengajak pendongeng asal Bogor, Syamsul Yusuf alias Kak Syam. “Sebagai bentuk trauma healing atau pemulihan trauma kepada anak-anak pengungsian pasca-bencana. Selain story telling, Kak Syam juga mengajak anak-anak itu untuk bermain dan berinteraksi,” pungkasnya. (ryn)