METROPOLITAN – Pembangunan tiga unit ruang kelas baru (lantai 2) SDN Cisarua 01, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, layak disoal. Hal itu terlihat dari progres pengerjaan fisik yang lebih mendahulukan pemasangan bata, dibanding struktur beton (tiang,red). Tak hanya itu, bila melihat progres pembangunan tiga unit RKB SDN Cisarua 01 yang dikerjakan CV Buluh Nipes Simalem, tidak sesuai kalender waktu. ”Progres fisiknya di bawah 10 persen, padahal waktu pelaksanaan jika dilihat dari plang proyek sudah sekitar 1, 5 bulan atau 6 minggu lebih,” kata warga Cisarua, Haidir. Haidir mengaku bingung seolah tak ada pengawasan yang melekat, meskipun anggaran pembangunannya menggunakan uang rakyat. ”Konsultan pengawas semestinya menegur, demikian juga Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor,” katanya. Sementara itu, seorang pekerja bangunan, Ogeh, mengatakan, progres pengerjaan tidak sesuai lantaran suplai material bangunan tidak lancar. Di samping itu, ia baru memulai pekerjaan awal September 2018. Tidak sesuai jadwal surat perintah mulai kerja pada 7 Agustus. ”Suplai material, terutama bata merah yang dipesan dari Serang, Banten, datang terlambat karena macet. Kalau untuk pasir, semen maupun besi tersedia. Tapi sekarang masih tahapan bekisting, sehingga tak ada yang bisa dikerjakan selain menunggu bata datang. Makanya bekisting awal yang seharusnya dijadwalkan 6 hari jadi 10 hari,” terangnya. Meski begitu, ia optimis pengerjaan akan rampung sesuai jadwal. Adapun pembangunan tiga unit RKB SDN Cisarua 01 yang menelan anggaran Rp464.376.000 dikerjakan CV Buluh Nipes Simalem mulai 7 Agustus-5 November 2018.(ash/b/suf/py)