Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) segera digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor pada 28 Oktober 2018. Ada 19 desa dari 12 kecamatan yang menyelenggarakan pesta demokrasi tingkat desa ini. Namun ada satu desa yang akan mengadakan pilkades dengan sistem pemilihan secara online berbasis komputer. Sistem pemilihan ini bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Puspitek Serpong, Kota Tangerang Selatan. Sistem ini diharapkan bisa meminimalisasi penggunaan kertas dalam proses pemilihan.
KEPALA Sesi Aparatur Pemerintahan Desa di Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor, Muhamad Jamaludin, mengatakan, dari 19 desa di 12 kecamatan yang akan melaksanakan pilkades, ada satu yang menerapkan sistem e-Voting.
“Desa Tegalwaru akan menerapkan sistem e-Voting dan ini merupakan hasil usulan masyarakat dan panitia pilkades itu sendiri. Kami dari Pemkab Bogor hanya bisa menyediakan alatnya,’’ terangnya.
Ia menuturkan, untuk pengadaan perangkat e-Voting disiapkan dari DPMD melalui kerja sama dengan BPPT Serpong atau PT Intens. Nantinya pemilih sebelum masuk ke bilik suara, calon pemilih menunjukkan KTP-el kepada petugas TPS. Nah, KTP-el itu lalu di-scan dengan alat yang sudah disediakan. Bukan hanya itu, sidik jari calon pemilih pun discan dan harus sesuai KTP-el.
“Jika ada pemilih yang tidak sesuai data, maka tidak bisa memilih. Semua itu dicocokkan dengan data KTP-el dan sidik jari,” bebernya. Menurut dia, pemilih dipersilakan masuk mengambil kartu akses. Nanti kartu itu untuk membuka alat pemilih di bilik suara. Setelah kartu masuk, baru pemilih bisa memilih calon yang sudah tersedia di layar komputer. “Setelah pemilihan selesai, nanti akan keluar kertas dengan ukuran 7x5 cm persegi yang dimasukkan ke kotak suara,” ucapnya.
Sedangkan 18 desa lainnya masih menggunakan sistem konvensional. Untuk persiapan pilkades 2019, semua mengacu keputusan bupati bahwa dalam kurun enam tahun pilkades dijadikan tiga gelombang, sesuai UUD dan PP serta Perda Bupati Bogor. “Ada 339 desa dari 39 kecamatan di Kabupaten Bogor yang akan serentak melaksanakan pilkades pada 2019, sesuai keputusan bupati 2016,” ungkapnya.
Terpisah, Ketua Panitia Pilkades Tegalwaru, Asep Saefulhidayat, mengatakan, pemilihan kepala desa Tegalwaru sudah dimatangkan. Mulai dari sosialisasi terhadap warga, sarana dan prasarana serta perencanaan sudah memenuhi syarat. Terlebih, Data Pemilih Sementara (DPS) baru mencapai 9.500. ”Alhamdulillah dukungan dari masyarakat sangat baik dengan adanya pemilihan e-Voting di Desa Tegalwaru,” kata Asep.
Ia menambahkan, sejauh ini panitia sudah mempersiapkannya dengan didukung pelatihan. Namun untuk perangkat itu semua dari pemkab. “Target suara kami mencapai 90 persen, jadi mudah-mudahan bisa terlaksana dengan baik,” singkatnya.(mul/c/yok/py)