metro-bogor

144 Praktisi Dunia Berbagi Ilmu

Rabu, 26 September 2018 | 09:28 WIB

Ratusan dosen dan praktisi berbagai perguruan tinggi mengikuti pengembangan karya ilmiah internasional yang digagas Universitas Djuanda (Unida) Bogor di Hotel Onih, Kecamatan Bogor Tengah, kemarin siang. Para praktisi ini berbagi ilmu dan solusi mulai dari bidang eksakta hingga persoalan sosial di tengah masyarakat.

KETUA Pelaksana Unida, Rita Rah­mawati, mengatakan, ini menjadi agenda tahunan kampus sejak per­tama kali dihelat pada 2017. Mereka diberi kesempatan memaparkan setiap karya ilmiahnya yang hasilnya bisa di-publish di jurnal nasonal dan internasional. Ataupun menambah KUM sebagai syarat menuju tingkat pendidikan lebih tinggi, seperti pro­fesor atau guru besar.

“Ada dua sesi, yakni BICASS, 44 praktisi berbagi karya ilmi­ah di bidang eksakta. Lalu BICSS, 133 praktisi di bidang peneli­tian sosial. Total tahun ini ada 144 praktisi, baik dosen atau mahasiswa,” kata Rita.

Apalagi, sambung dia, prakti­si yang datang dan presentasi tak hanya dari kampus se-In­donesia saja, tapi juga praktisi keilmuan dari negara-negara lain, seperti Fatoni University Thailand, Malaysia dan Fin­landia.

“Mereka sebagai keynote speaker. Jadi, dari dua hari se­minar ini, selain mereka punya wadah menjadi pembicara dan mendapat sertifikat interna­sional, para praktisi tentu ber­tukar ilmu dengan wawasan negara lain,” paparnya.

Sementara itu, Rektor Uni­versitas Djuanda Bogor, Dede Kardaya, menuturkan, setiap tahun Unida mampu melun­curkan 200 karya tulis hasil penelitian dosen. Dengan publikasi karya tulis berskala internasional, semakin mem­perkuat kesempatan menjadi solusi nyata permasalahan di daerah melalui tema keil­muan.

“Ada 12 narasumber kompe­ten, nasional dan internasional untuk memaparkan materi. Dengan harapan peserta mam­pu menambah wawasan demi menyempurnakan hasil karya ilmiahnya,” jelas Dede.

Untuk mendorong peng­embangan kualitas individu peserta, para praktisi pun diberikan sertifikat pembi­cara internasional. Sehingga ada peningkatan publikasi karya ilmiah dosen-dosen perguruan tinggi nasional. “Terutama yang berkaitan sertifikasi halal dan perma­salahan sosial masyarakat,” pungkasnya. (ryn/b/yok/py)

Tags

Terkini