METROPOLITAN – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Komisariat Universitas Pakuan (Unpak) berunjuk rasa di depan pintu tiga Istana Kepresidenan Bogor, Jalan Ir H Juanda, Kecamatan Bogor Tengah, kemarin siang. Mereka mengkritisi kebijakan pemerintah di bawah kendali Presiden Joko Widodo yang dinilai menyengsarakan rakyat.
Mereka kemudian menyuarakan aspirasi di depan pintu masuk Istana dengan pengawalan aparat kepolisian. Hampir 30 menit dan tak kunjung mendapat respons, mereka pun merangsek ke simpang Jalan Kapten Muslihat-Jalan Juanda.
Dalam orasinya, mahasiswa menyuarakan betapa sulitnya kondisi dan stabilitas ekonomi sekarang ini. Ditambah kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), imbas melemahnya nilai tukar rupiah dan melonjaknya harga minyak mentah dunia.
“Belum lagi, kebijakan yang membolehkan mantan koruptor maju sebagai calon legislatif pada pemilihan legislatif tahun depan. Hal ini menjadi indikasi lemahnya supremasi hukum di Indonesia,” terang Ketua HMI Komisariat Universitas Pakuan, Sofwan Ansori.
Untuk itu, sambung dia, HMI Komisariat Unpak menuntut pemerintah pusat bisa menjaga kestabilan ekonomi warganya dengan menurunkan harga BBM dan memperkuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
“Lihat kondisi masyarakat yang semakin sulit. Kebijakan ini tidak prorakyat. Harapannya, ini jadi pemantik semangat rekan-rekan lain untuk bergerak mengkritisi kebijakan pemerintah. Ini pure pergerakan melihat kesengsaraan di masyarakat,” pungkasnya. (ryn/b/yok/py)