metro-bogor

Bus Bisa Buat Studi Tur

Selasa, 23 Oktober 2018 | 08:24 WIB
FOTO:FADLI/METROPOLITAN

METROPOLITAN - Program Bus Sekolah yang dicanangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) hingga kini belum beroperasi. Meskipun sudah ada pemenang, dua bus yang menelan anggaran Rp1,5 miliar itu masih di karoseri untuk merampungkan perakitan dan perubahan interior bus.

Kepala Dinas Pendi­dikan (Disdik) Kota Bo­gor, Fahrudin, mengata­kan, program bus sekolah sedang berjalan dan masih tahap perakitan. Pihaknya menargetkan tahapan tersebut selesai pada Desember 2018, sehingga bisa mulai be­roperasi pada ta­hun ajaran baru semes­ter genap.

”Interior yang diubah kan seat-nya, kalau war­na bus-nya belum diten­tukan. Desember beres di karoseri, awal tahun operasi,” kata Fahmi, sapaan karibnya. Ia menjelaskan, ada beberapa opsi ’trayek’ yang akan dilalui dua bus tersebut. Untuk bus besar, ada beberapa rencana pada percobaan nantinya.

Dia mencontohkan, misalnya Senin mulai dari kawasan Semplak ke arah pusat kota. “Lalu, Selasa dari Jalan Baru. Rabu, misalnya dari Kedung­halang dan Kamis misalnya bus dari Tajur, Jumat dari Sin­dangbarang, pokoknya jalan-jalan besar yang bisa dilalui bus besar,” paparnya.

Sedangkan bus kecil bisa men­jangkau siswa yang daerahnya dilalui jalan-jalan yang tidak terlalu besar, misalnya daerah Cimahpar, Tanahbaru, atau Ci­hideung. “Jalan-jalan yang sulit dilalui bus yang besar. Sambil nantinya kan kita punya penga­laman, jadi kalau ada penam­bahan bus, skemanya kasarnya sudah tergambar,” ucapnya.

Selain itu, kata Fahmi, setelah bus selesai mengantarkan siswa-siswa pada jam masuk sekolah di pagi hari atau jam pulang sekolah, bus-bus ter­sebut tidak serta merta terpar­kir atau ‘nongkrong’ begitu saja. Sekolah yang ingin meng­gunakan bus tersebut untuk berbagai kegiatan, seperti studi tur dalam kota atau belajar di luar kelas, bisa mengajukan ke Disdik Kota Bogor.

“Misalnya SD Cilendek 1, ada keiatan ke museum, ya bisa digunakan. Jangan nganggur busnya. Sekolah bisa mengaju­kan, itu gratis. Kan bus lebih dari 30 anak SD, satu kelas lah, misal ke Museum PETA. Jadi tidak hanya untuk siswa di kala jam masuk atau pulang sekolah saja,” pungkasnya. (ryn/b/yok/py)

Tags

Terkini