METROPOLITAN - Memasuki musim penghujan yang di Kabupaten Bogor, masyarakat di Bumi Tegar Beriman dihimbau untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor pun menghimbau, agar masyarakat mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) saat musim penghujan. Hal ini dikarenakan, penyakit ini bisa meningkat tajam saat musim hujan, dan mematikan bagi manusia jika telat ditangani. KEPALA Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Dr. Tri Wahyu Harini meminta, agar masyarakat meningkatkan hidup bersih dan sehat saat dimusim penghujan. Selain itu, dirinya ingin warga Bogor selalu waspada dengan wabah DBD. ”Masyarakat juga janga lupa 3M, menguras, mengubur, menutup penampungan air yang menjadi titik jentik nyamuk,” kata Tri sapaan karibnya saat ditemui wartawan koran ini, kemarin. Menurutnya, daearah yang rawan atau yang terkena DBD ada di 11 kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Cibinong, Gunungputri, Rancabungur, Bojonggede, Leuwiliang, Ciampea, Parung, Cilengsi, Tajurhalang, Klapanunggal dan Sukaraja. ”BDB yang paling banyak menyerang manusia itu ratarata anak-anak,” bebernya. Tri mencontohkan, di tahun 2016 ada 3442 kasus DBD, dan 45 orang meninggal, tahun 2017 ada 276, kasus satu orang meninggal, pada tahun 2018 Januari-September kasus ada 325 dan meninggal dua orang. Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulamgan Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Bogor, Dr. Intan Widayati menjelaskan, nyamuk di Kabupaten Bogor sangat berpotensi untuk berkembang biak dengan cepat, karena iklim Kabupaten Bogor yang curah hujannya tinggi. “Saya ingin masyarakat untuk segera melakukan berkoordinasi dengan jajaran terkait, dalammeningkatkan penyuluhan DBD kepada masyarakat di semua tatanan,” bebernya. Intan mengungkapkan, kegiatan pemberantasan jentik dan sarang nyamuk bisa melalui Gerakan 3M, dan gerakan satu rumah satu jumantik (GSRSJ) secara serempak. “Segera laporakan kejadian penyakit DBD ke Puskesmas sesuai prosedur yang ada,” tukasnya.(mul/b/yok)