METROPOLITAN – Puluhan tahun mengalami kelumpuhan akibat stroke yang tak kunjung sembuh, Pakun Kundiarto (34) rela menggunakan kursi roda ke gedung DPRD Kabupaten Bogor. Puluhan kilometer harus ditempuh. Lelaki yang pernah bekerja di perusahaan asing di Jakarta beberapa tahun lalu itu datang untuk meminta pertolongan Egi Gunadhi Wibhawa, wakil ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor. “Saya ingin meminta bantuan Pak Egi terkait kepengurusan surat BPJS yang selama ini tak kunjung selesai,” kata warga Jalan Pahlawan, RT 02/05, Desa Kampung Tengah Kecamatan Cileungsi itu. Dengan wajah bercucuran keringat, Pakun ingin berjuang demi kesehatannya agar bisa terus menafkahi sang istri. “Sejak 2000 saya stroke,” katanya. Sejak terkena stroke, ia terpaksa banting setir dengan berjualan keripik pisang milik tetangga. “Semua ini dilakukan demi bisa bertahan hidup dan yang penting halal,” katanya. Tak hanya fisik yang mengenaskan, kursi roda yang digunakan sehari-hari pun jauh dari kata layak. Terlebih, kursi roda ini dibuat dan dimodifikasi dengan alat-alat sederhana. “Kursi roda ini saya kasih spion motor, karena dulu saya pernah terguling,” ujarnya. Pakun mengaku sudah tak kuat harus berjualan keripik di kursi roda. Terkadang, hasilnya tak cukup untuk biaya hidup sehari-hari. ”Hasil jualan paling cuma Rp30.000 sampai Rp50.000. Saya divonis kena virus piningitis akibat kurang makan dan banyak pikiran,” ungkapnya. Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Bogor, Egi Gunandhi Wibhawa, mengaku tak sengaja bertemu Pakun saat kunjungan kerja. ”Iya itu warga Cileungsi. Sudah saya tangani. Mudah mudahan ada solusinya,” tuturnya.(mul/b/yok/py)