METROPOLITAN - Rencana pertemuan Khilafah Internasional di Sentul Kabupaten Bogor mendapat penolakan dari berbagai elemen masyarakat. Di antaranya ormas Islam, elemen mahasiswa dan masyarakat Bogor. Aksi penolakan masyarakat itu diikuti aksi demonstrasi oleh elemen Persatuan Masyarakat Bogor di Pemda Bogor dan Polres Bogor, kemarin. Masyarakat menolak ideologi Khilafah di Indonesia, khususnya di Kabupaten Bogor.
“Kami mendesak Pemda Kabupaten Bogor dan Polres Bogor menolak pertemuan Khilafah Sedunia di Sentul. Salam Pancasila,” kata Koordinator Lapangan Persatuan Masyarakat Bogor, Rahmatullah.Ia pun meminta aparat bertindak tegas dengan menangkap pelaku makar yang ingin mengganti ideologi negeri ini dengan sistem politik yang dibalut kepentingan teroris seperti HTI.
Tak hanya itu, jika pemberontak ideologi ini tidak mau ditindak tegas, maka hanya ada satu kata yakni usir. “Usir mereka dari NKRI. Seluruh antek-antek teroris berkedok khilafah harus dibasmi,” tegasnya.
Sementara itu, Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky Pastika, mengatakan, pihaknya tegas menolak memberikan izin terkait kegiatan Khilafah di Azikra Sentul Bogor. Menurut dia, Azikra yang menjadi tempat pertemuan sudah dilakukan penyelidikan. Polisi juga sudah menemui pengelola Azikra. Dalam pertemuan dengan pengelola Azikra, polisi memberitahukan jika kepolisian tidak memberi izin atas kegiatan tersebut.
“Polisi tidak akan memberikan izin acara Khilafah di Sentul. Kegiatan ini melanggar undang-undang. Yang punya tempat Azikra juga setuju tempatnya tidak bisa dipakai,”katanya. Alasan kepolisian tidak memberikan izin, sambung Dicky, karena kegiatan ini ingin mengubah dasar negara Pancasila menjadi ideologi lain. “Ideologi negara yang sudah kita sepakati bersama yakni Pancasila. Yang ingin mengubah ideologi lain dalam kegiatan lain pasti ditolak,” paparnya.
Orang nomor satu di jajaran kepolisian Kabupaten Bogor itu menegaskan, ada penolakan dari masyarakat, mahasiswa dan ormas Islam yang menjadi perhatian. “Imbauan, undangan dan ajakan dari HTI untuk hadir di acara khilafah harus ditolak warga. Acara akan dibubarkan karena tidak memiliki izin. Jika panitia memaksa, polisi akan membubarkan paksa,” tegasnya. (mul/c/yok/py)