metro-bogor

Keren... Investasi Kota Hujan Capai Rp2 T

Jumat, 30 November 2018 | 14:59 WIB

 METROPOLITAN – Nilai investasi di Kota Bogor se­panjang 2018 mampu menem­pati posisi ke-3 Jawa Barat dengan nilai realisasi sekitar Rp2 triliun dari target Rp2,3 triliun dengan nilai investasi di sektor infrastruktur pada urutan pertama. Wali Kota Bogor, Bima Arya, menilai investasi di Kota Hujan se­panjang 2018 masih berada di angka konservatif. Untuk itu, diperlukan ekspos yang lebih demi kebutuhan pena­taan infrastruktur, terutama terkait program prioritas Kota Bogor.

Selain Bima Arya, Temu In­vestor 2018 ini menghadirkan Bendahara Umum HIPMI Pusat Eka Sastra, Deputi Di­rektur Divisi Pengembangan Ekonomi Daerah-Kantor Per­wakilan Bank Indonesia Jawa Barat Dudi Dermawan Saputra, Ketua KADIN Kota Bogor Erik Suganda, Ketua HIPMI Kota Bogor, Zulfikar Priyatna, dan Direktur IPB Science Techno Park, Dadang Syamsul Munir serta diikuti 100 pe­serta.

“Mendukung itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor harus agresif membangun jaringan kemitraan ke depannya,” kata Bima usai membuka ke­giatan Temu Investor 2018 di gedung Technosat IPB Ba­ranangsiang, Jalan Pajajaran, Kota Bogor, Kamis (29/11).

Melalui jaringan itu, lanjut Bima, ada beberapa kawasan di Kota Bogor yang betul-betul membutuhkan sentuhan investasi agar ada percepatan. Misalnya, penataan Pasar Bo­gor dan sekitarnya, pembe­nahan Terminal Baranangsi­ang serta kawasan Stasiun Bogor dan sekitarnya. “Itu investasi untuk infrastruktur,” terang Bima didampingi Ke­pala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor, Denny Mulyadi.

Investasi selanjutnya di bi­dang jasa dan wisata, menurut Bima, diperlukan pengaturan karena mengalir deras. Kota Bogor merupakan “surga” bagi pecinta kuliner. Intinya, harus diatur agar sesuai tata ruang Kota Bogor.

Saat disinggung soal investa­si selama ini adalah sistem birokrasi dan regulasi. Mulai dari hubungan dengan pe­merintah pusat hingga kesia­pan regulasi dan koordinasi di antara dinas. Selain harus lincah dengan terobosan dan inovasi, aturan yang ada tidak menghambat.

Bima menambahkan, in­vestasi yang dibutuhkan Kota Bogor saat ini lebih pada infrastruktur yang masih kurang. Sementara untuk mendukung pengusaha baru, Bima menegaskan bahwa Pemkot Bogor memberikan kemudahan dalam birokrasi dan perizinan, memberikan informasi yang diperlukan dan membuka jaringan yang di­butuhkan.

Kepala DPMPTSP Kota Bo­gor, Denny Mulyadi, menyebut­kan sesuai, amanat yang di­berikan pihaknya terus beru­paya secara maksimal untuk memberikan pelayanan ke­pada masyarakat di bidang perizinan.

Pelaksanaan Temu Investor 2018 ini bertujuan sebagai salah satu upaya menggiatkan, memotivasi dan memicu serta menggugah investor kepada pengusaha ekonomi kreatif yang mulai meman­faatkan perkembangan tek­nologi informasi. “Pemerintah Kota Bogor membuat satu kebijakan berkaitan dengan pengusaha UKM untuk mem­peroleh izin usaha. Khusus usaha online, Pemkot Bogor masih menunggu kebijakan atau regulasi dari pusat,” kata Denny. (*/yok/py)

Tags

Terkini