METROPOLITAN – Jelang pesta demokrasi 2019, Partai Golongan Karya (Golkar) menggelar pendidikan politik untuk masyarakat di aula Serbaguna Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kecamatan Klapanunggal, Desa Kembangkuning, Kecamatan Klapanunggal.
Seorang pembicara, Albert Polohindang, mengatakan, kegiatan yang bertajuk ’Pemantapan Ideologi Kebangsaan dan Kepartaian’ itu bertujuan untuk memberikan pemahaman mendasar pada masyarakat tentang kebangsaan, ideologi politik, kepemiluan dan teknis terkait.
”Melalui kegiatan ini, Partai Golkar berusaha mengoptimalkan fungsi pendidikan politik dari partai politik (parpol),” katanya.
Albert berharap di tahun politik ini jangan sampai masyarakat hanya menjadi objek politik, karena ketidaktahuannya akan politik. ”Elemen pemuda jangan sampai apatis terhadap politik jika menginginkan perubahan yang signifikan dalam pembangunan di daerah maupun nasional,” jelasnya.
Menurut dia, partisipasi pemuda sangat berpengaruh, karena menyumbang suara cukup banyak dalam pesta demokrasi. ”Berdasarkan data yang kami dapat, pemilih pemuda mencapai 70 sampai 80 juta pemilih dari 193 juta pemilih di Indonesia. Artinya, sekitar 40 persen pemilih adalah kaum muda,” tuturnya.
Di Kabupaten Bogor, sambung dia, ada sekitar 1,3 juta pemuda yang mempunyai hak pilih dari total pemilih 3,4 juta pemilih. Jadi, anak-anak muda di Bumi Tegar Beriman jangan sampai hanya menjadi penonton dalam pesta demokrasi, tapi juga harus berpartisipasi untuk melahirkan pemimpin yang kredibel.
Sementara itu, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Klapanunggal, Maskafidal, mengungkapkan, masyarakat harus jeli dalam mencoblos di bilik TPS nanti, karena akan ada lima surat suara yang diterima masyarakat dalam Pileg dan Pilpres 17 April 2019.
”Kami selalu sosialisasikan pada masyarakat soal tata cara pemilihan tersebut. Kami juga mengimbau masyarakat bisa meneruskan ini pada keluarga maupun tetangganya,” ungkapnya.
Senada, Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) Klapanunggal, Dian Azis Syah Putra, mengimbau masyarakat jadi pemilih cerdas, sehingga tak mudah terprovokasi isu hoax. ”Kita harus sama-sama menjadikan Pemilu 2019 sukses tanpa ekses dan menjadi pemilih cerdas, sehingga bisa melahirkan pemimpin yang baik,” ujarnya.
Pantauan di lapangan, kegiatan tersebut dihadiri 150 masyarakat, organisasi kepemudaan (OKP) dan ormas yang siap mengawal Pemilu 2019 berjalan sukses tanpa ekses.(yok/py)