metro-bogor

Pagi Bersih, Sore Muncul Lagi

Kamis, 17 Januari 2019 | 07:28 WIB

METROPOLITAN - Pemerin­tah Kabupaten (Pemkab) Bogor di bawah pim­pinan Bupati dan Wakil Bupati, Ade Yasin-Iwan Setiawan, gencar melakukan aksi nongol babat (no­bat) untuk menertibkan Peda­gang Kaki Lima (PKL) dan bangunan liar (bangli) di bebe­rapa titik Cibi­nong Raya yang dinilai melang­gar Perda Keter­tiban Umum. Tak tanggung-tanggung, tiga hari berturut-turut ratu­san petugas Korps Penegak Perda itu turun ke jalan. Mu­lai dari sekitar Stadion Pakan­sari hingga Jalan Edy Yoso dan Jalan Tegar Beriman pada Senin (14/1). Lalu, razia PKL dan bangli di sempadan sung­ai Jalan Raya Bogor-Jakarta dekat Pasar Ciluar hingga Sentul. Terakhir, ratusan pe­tugas Satpol PP kembali ber­aksi dengan menggaruk PKL dan bangli serta penertiban spanduk liar di Jalan Mayor Oking, Jalan Tegar Beriman hingga ujung Jalan Raya Ja­karta-Bogor. Kepala Bidang Perundang-Undangan Satpol PP Kabupa­ten Bogor, Agus Ridho, men­gatakan, ada sekitar 100 PKL dan puluhan spanduk ilegal alias tidak berizin ditertibkan petugas. Dia bersikeras razia ini akan terus dilakukan setiap hari sampai Cibinong Raya bersih dan tertib dari pelang­garan Perda Ketertiban Umum. ”Ya lanjut operasi nobat. Seka­rang (kemarin, red) ada 100 personel yang menertibkan PKL dan spanduk liar tanpa izin. Seratusan PKL dan puluhan lah yang ditertibkan,” katanya kepada Metropolitan, kemarin. Ia merasa perlu untuk terus melakukan razia agar nobat tepat sasaran. Wilayah yang belum tersisir segera ditertib­kan. ”Terus-menerus sampai Cibinong dan sekitarnya bersih dan tertib,” ujar Agus. Pada razia awal pekan lalu, tercatat hampir 400 PKL di­tertibkan di sekitar Stadion Pakansari sampai Jalan Edy Yoso. Selang sehari kemudian, 125 PKL di Jalan Raya Bogor Ciluar hingga Sentul dibabat Satpol PP. Jika ditotal, lebih dari 500 PKL ditertibkan Sat­pol PP dalam waktu tiga hari saja. Namun kegiatan itu bukan tanpa cacat. Terbukti saat Met­ropolitan kembali melewati wilayah Jalan Raya Bogor dekat Pasar Ciluar pada siang men­jelang sore hari, PKL sepeda dan makanan rupanya masih ngeyel dan kembali ’nongol’ di pinggir jalan yang bersebelahan langsung dengan sungai. Tak ayal, ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang mesti dise­lesaikan. Tak hanya bersifat seremonial dan waktu terten­tu saja. Agus mengaku akan mem­perbaiki skema razia dengan menambah atau mengubah jam patroli. ”Ya nanti kita ada patroli (siang menuju sore),” tuntasnya. (ryn/c/yok/py)

Tags

Terkini