metro-bogor

Capaian Kinerja ASN Harus Diungkapkan

Jumat, 18 Januari 2019 | 08:05 WIB

METROPOLITAN – Konsep briefing staff di Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang digagas Wa­li Kota Bogor, Bima Arya, ru­panya mendapat kritikan dari pengamat kebijakan publik, Yusfiriadi. Ia menilai konsep baru yang digagas wali kota kurang efektif lantaran saat ini masyarakat Kota Hujan butuh langkah konkret. “Untuk mendorong kinerja aparatur pemerintah atau me­ningkatkan kapasitas, bukan terletak pada di mana briefing staff digelar. Kalau aspek regu­lasinya tidak ditegakkan, ya tetap lemah,” ujar Yus, sapaan akrabnya. Yus menyarankan wali kota harus menggunakan alat ukur capaian kinerja anak buahnya. Contohnya, setiap dinas dibe­rikan target akan program yang dikerjakannya. Ketika target tidak tercapai, maka harus ada evaluasi. “Itu sebagai langkah konkret agar para pejabat di lingkungan Pemkot Bogor tidak malas- malasan. Buat apa brie­fing staff di kolong jembatan, kalau capaian kinerja tidak berubah,” katanya. Menurut Yus, ada beberapa variabel untuk mengukur ca­paian kinerja stafnya. Pertama, adanya kesesuaian antara pe­rencanaan dengan capaian kerja. Kedua terkait kepatuhan ASN terhadap aturan atau regu­lasi. Jika masih ada ASN yang kena suap atau pungli, itu berar­ti kinerjanya tidak berhasil. Menanggapi hal itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, menu­turkan, konsep briefing staff di RTH bertujuan agar aparatur pemerintah mengetahui per­soalan di lapangan. Contohnya, saat briefing staff di kolong jembatan, karena Pemkot Bo­gor sedang fokus pada keseha­tan, kebersihan dan lingkungan hidup. “Jadi, mereka bisa mengeta­hui kondisi yang terjadi di ban­taran kali dan memaksimalkan penetrasi di lapangan. Tidak semua staf pernah ke kolong jembatan. Toh, tidak ada aturan yang melarang briefing staff di luar,” bebernya. Bima menambahkan, briefing staff di luar tidak setiap Ming­gu, namun jadwalnya disesu­aikan dengan program apa saja yang nantinya ditekankan. Tempatnya juga tidak hanya di kali atau sungai, tapi bakal di­sesuaikan dengan program yang bakal dibahas. “Apa yang salah dari briefing staff di jembatan. Penting bagi aparatur menge­tahui kondisi di lapangan,” tegasnya. (ads/c/yok/py)

Tags

Terkini