METROPOLITAN – Adanya alih fungsi panti sosial menjadi kantor pemerintahan hingga sarana olahraga di Jawa Barat, membuat Menteri Sosial RI, Agus Gumiwang Kartasasmita, sedih dan menyesalkan hal tersebut. “Saya mendapat laporan dan temuan ada panti yang sudah diserahkan Kemensos ke Pemprov Jabar, tapi malah berubah fungsi menjadi Gelanggang Olahraga (GOR) dan kantor dinas,” terangnya saat ditemui wartawan koran ini, kemarin.
Menurut Agus, panti sosial sudah seharusnya menjadi layanan dasar bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), jangan beralih fungsi menjadi kantor dinas, GOR hingga rumah sakit. Dampak terjadinya alih fungsi ini, membuat tunasusila, penyandang disabilitas retardasi dan lansia semakin menjamur. “Ada 120 panti asuhan yang telah diserahkan ke pemerintah provinsi di Indonesia. Semua itu tak boleh beralih fungsi,” ujarnya. Ketika disinggung panti asuhan mana saja yang beralih fungsi, Agus enggan menyebutkan daerah mana dan berapa jumlah panti asuhan yang telah beralih fungsi. “Yang jelas, Kemensos akan mengambil langkah, yaitu melayangkan surat ke Kemendagri untuk melakukan pembenahan dan meminta pemerintah daerah mengembalikan fungsi panti asuhan,” katanya. Sementara itu, Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Edi Suharto, mengatakan, saat ini tercatat ada 13 juta populasi penduduk lansia di Indonesia. Seiring tren tersebut, persentase lansia di negeri ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2018 ada 9,27 persen atau sekitar 24,49 juta lansia dari seluruh penduduk. “Angka ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya terdapat 8,97 persen (sekitar 23,4 juta) lansia di Indonesia. Kenaikan ini diperkirakan terus terjadi untuk beberapa tahun ke depan,” tukasnya. (ads/c/yok/py)