METROPOLITAN - Meski sudah rampung sejak akhir 2018, gedung baru wakil rakyat di Kota Hujan, Jalan Pemuda, Kecamatan Tanahsareal hingga kini belum bisa digunakan. dominasi warna putih terlihat megah. Seng yang menempel di pagar pun sudah dicabut, pertanda pekerjaan telah selememang, gedung yang dengan sai. Lobi utama sudah bisa digunakan. Saat masuk ke ruang paripurna, secara umum hampir mirip dengan ruang paripurna lama di Jalan Kapten Muslihat. Penempatan kursi pada pimpinan dewan, anggota dewan hingga tamu undangan pun mirip. Hanya lebih luas dengan pemandangan langsung ke Gunung Salak. Namun, gedung baru dengan total anggaran sekitar Rp88 miliar, yang berasal dari uang rakyat itu, ternyata masih harus dipoles sana-sini agar bisa segera digunakan awal April mendatang, demi penyampaian visi-misi wali kota terpilih. Hal itu terungkap saat Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto bersama Sekretaris DPRD Boris Derurasman dan pimpinan DPRD Kota Bogor, mengecek langsung kondisi bangunan, (6/3). Mulai dari ruang tunggu tamu, ruang ketua dewan, ruang paripurna hingga ruang masing-masing anggota dewan. Tak hanya itu, Bima Arya dkk pun memantau kondisi fasilitas penunjang seperti, toilet, kelistrikan, air dan alat pendingin ruangan. Selepas mengelilingi bangunan enam lantai itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengaku, secara umum kondisi fisik bangunan sudah bisa digunakan. Hanya saja, perlu penyempurnaan di beberapa bagian sebelum nanti digunakan para anggota dewan. “Cek persiapan dewan untuk pindah. Memang masih perlu penyempurnaan disana-sini. (Sudah) ada anggaran untuk memoles itu, tapi ya harus diserap maksimal karena mengejar jadwal juga. Jadwal pindah dan jadwal penyampaian visi misi wali kota terpilih nanti pasca-dilantik,” katanya kepada awak media. Apalagi, jadwal pemindahan para anggota dewan dari gedung lama di Jalan Kapten Muslihat direncanakan pada pertengahan Maret. Sehingga, waktu yang tersisa pun hanya tinggal kurang lebih satu pekan kedepan untuk ‘permak’ dan memoles beberapa bagian yang belum sempurna. “Mulai pindah kan katanya Maret pertengahan ya, makanya harus segera juga,” ucap lelaki 46 tahun itu. Sementara itu, Sekretaris DPRD Kota Bogor Boris Derarusman berjanji bakal mengebut proses penyempurnaan, agar bisa selesai sesuai jadwal kegiatan nantinya. Secara fisik bangunan, ia mengaku sudah rampung 100 persen. Hanya saja ada beberapa yang mesti ditambahkan seperti kelistrikan dan AC. “Beda dengan gedung lama ya lebih lengkap. Mulai komisi, fraksi dan setiap anggota dewan punya ruangan khusus. Termasuk Bamus dan Banggar. Ruang paripurna juga lebih luas sehingga enggak sumpek,” paparnya. Mantan Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperumkim) itu menambahkan, kegiatan belum bisa dilakukan meskipun bangunan sudah 100 persen rampung sejak akhir tahun lantaran masih melakukan inventarisir barang-barang yang dibawa ke gedung baru. Dengan fasilitas yang mumpuni, termasuk lahan parkir yang luas dan tidak berbenturan dengan kantor lain, tentu kinerja para anggota dewan juga diharapkan lebih produktif. “Termasuk arsip. Mana yang dibawa, mana yang nggak. Tidak lama lah, tinggal bawa berkas saja. Peralatan juga nggak banyak, ruangan dan furnitur juga sudah siap. Lalu ya penyempurnaan saja,” pungkas Boris. Diketahui, gedung anyar yang dibangun di lahan seluas 13.540 meter persegi itu menelan total anggaran kurang lebih Rp88 miliar, yang terdiri dari pembangunan fisik sekitar Rp72 miliar, lalu pekerjaan lanskap dan jalan sebesar Rp4 miliar. Ditambah pengadaan mebelair yang menelan biaya Rp12 miliar. Untuk menyempurnakan proyek gedung enam lantai dengan 50 ruangan plus lift tiga koridor itu. (ryn/c/yok)