DIBURU: Makanan khas Ramadan seperti kolang-kaling, pacar cina, timun suri dan cingcau laris diburu. Menurut pedagang kolang-kaling di Pasar Anyar, harga kolang-kaling masih stabil. METROPOLITAN – Tradisi naiknya harga bahan pokok saat Ramadan, rupanya tak terlalu berpengaruh pada harga kolang-kaling di sejumlah pasar tradisional Kota Bogor. Hingga hari ketiga Ramadan, kedua makanan ini tidak mengalami kenaikan harga. “Belum ada kenaikan, masih stabil. Masih Rp15.000 sampai Rp20.000 per kilogram,” terang penjual kolang-kaling di Pasar Bogor, Adi, kemarin. Pria yang sudah berjualan hampir 10 tahun itu menambahkan, untuk harga kolang-kaling tidak mengalami kenaikan signifikan dari tahun kemarin. “Harga tetap. Yang membedakan hanya kualitas dan asal kolang-kaling,” bebernya. Untuk kolang-kaling Cianjur, sambung Adi, harganya lebih mahal dibanding daerah lain, karena warna dan rasanya lebih enak. Bukan hanya kolang-kaling, pun demikian dengan cincau hitam. “Cincau tidak ada kenaikan harga,” kata pedagang cingcau hitam di Pasar Anyar, Komariah. Menurut dia, satu kaleng cingcau hanya perlu merogoh kocek Rp50.000. “Dari satu kaleng itu terserah kita mau jual berapa. Kami biasanya menjualnya mulai dari Rp5.000 sampai Rp20.000,” ujarnya singkat. (ogi/c/yok/py)