metro-bogor

Pemkab Tahan Aset 6 Pasar

Senin, 27 Mei 2019 | 12:28 WIB

Di tengah kekosongan jabatan direksi Peru­sahaan Daerah (PD) Pasar Tohaga, Pemerin­tah Kabupaten (Pemkab) Bogor masih menahan penyerahan aset enam pasar ke perusahaan pelat merah tersebut.

MASIH ada beberapa pasar di Kabupaten Bogor yang be­lum diserahkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PD Pasar Tohaga sebagai pengelola pasar.

Pelaksana Tugas (Plt) Di­reksi PD Pasar Tohaga, Didi Furqon, mengatakan, saat ini masih ada enam pasar yang asetnya masih dikuasai pem­kab. ”Belum ada penyerahan aset untuk enam pasar ra­kyat, saat ini baru proses. PD Pasar Tohaga hanya di peng­elolaannya saja,” terang Pelaks­ana Tugas (Plt) Direksi PD Pasar Tohaga, Didi Furqon, kemarin.

Pria yang juga Badan Peng­awas (BP) PD Pasar Tohaga itu menjelaskan, kondisi ini membuat enam pasar belum menyetorkan pendapatannya ke PD Pasar Tohaga secara utuh. Di antaranya seperti Pasar Cijeruk, Pasar Taman­sari, Pasar Babakanmadang, Pasar Leuwisadeng, Pasar Kemang dan Pasar Tenjo. Ia mengakui penyerahan aset tersebut masih menunggu proses pemkab. ”Jadi masih pengelolaannya, pasar ra­kyat kita sebutnya. Atau pasar stimulus,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindu­strian (Disperdagin) Kabupa­ten Bogor, Dace Supriadi, menuturkan, dalam kurun waktu 10 tahun, pihaknya sudah merevitalisasi dan membangun 17 pasar se-Kabupaten Bogor dengan total aset Rp173 miliar yang diisi lebih dari 5.311 pedagang tradisional, baik dari alokasi APBN hingga APBD Kabupa­ten Bogor.

Dace menambahkan, enam pasar rakyat belum diserahkan ke PD Pasar Tohaga alias ma­sih ditahan. Sebab, proses penyerahan ini masih terken­dala belum adanya Peraturan Daerah (Perda) tentang Penyertaaan Modal Pemerin­tah (PMP). Pengelolaan oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu dianggap perlu untuk memberikan kenyama­nan dan keamanan di pasar tradisional untuk bisa bersaing dengan toko modern dan mal. ”Kami masih belum bisa mem­rosesnya karena untuk penyerahan aset ke Tohaga, kami masih harus menunggu perda itu,” bebernya.

Sejauh ini dari 40 kecamatan se-Bumi Tegar Beriman, pe­merintahan dengan luas wi­layah 2.664 meter persegi dan diisi 5,8 juta jiwa penduduk itu baru punya 34 pasar tra­disional. Hal ini sempat di­keluhkan Bupati Bogor Ade Yasin yang meminta bantuan dana kepada pemerintah pu­sat untuk membangun pasar demi mewujudkan satu pasar satu kecamatan. Dari hitung-hitungannya, perlu anggaran Rp36 miliar untuk enam pasar baru.

”Kalau program Pak Men­teri itu Rp4-6 miliar (per pa­sar). Kita lihat lah dikasihnya berapa, kita sesuaikan dengan anggaran kita,” pungkasnya. (ryn/b/feb/py)

Tags

Terkini