METROPOLITAN – Wacana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang belakangan santer terdengar di pemerintah pusat, dijawab santai PT Pertamina Persero sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Terlebih, wacana pemerintah pusat yang bakal menurunkan nilai subsidi terhadap kebutuhan energi. Perusahaan negara yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di Indonesia itu seolah tak mau ambil pusing menanggapi isu yang bergulir.
“Prioritas kami adalah menjalankan perannya untuk menjaga ketahanan energi,” terang VP Corporate Communication PT Pertamina Persero, Fajriyah Usman, saat dihubungi wartawan koran ini, kemarin. Ia pun tak terlibat terlalu dalam terkait kenaikan harga tersebut. Terlebih, terkait melambungnya harga minyak dunia serta pemangkasan subsidi dan kompensasi energi yang dilakukan pemerintah pusat. Pihaknya hanya fokus memberikan yang terbaik bagi kebutuhan masyarakat. “Kami fokus menjaga ketersediaan energi yang dibutuhkan masyarakat,” jelasnya.
Wanita yang akrab disapa Ziah itu mengatakan, sebagai BUMN pihaknya selalu mendukung segala bentuk kebijakan yang ditetapkan pemerintah pusat. Apalagi mengenai persoalan sumber energi seperti minyak dan gas. “Kebijakan pemerintah kami dukung, karena pasti sudah memikirkan kepentingan masyarakat banyak,” tegasnya.
Saat disinggung soal isu pasti kenaikan BBM, Ziah mengaku tak bisa memastikan hal tersebut lantaran ini bukan wilayah kewenangannya. Pihaknya hanya fokus pada penyediaan bahan bakar bagi masyarakat. “Ya, kami belum tahu harga kan sesuai kebijakan pemerintah,” ujarnya.
Sementara itu, Ekonom Indef, Abra Talattov, menjelaskan, berdasarkan indeks harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP), harga minyak mentah dunia bakal mengalami kenaikan. Belum lagi nilai tukar rupiah terhadap dolar. Ini juga diperparah dengan wacana pemerintah yang akan menurunkan subsidi dan kompensasi energi. “Kenaikan bisa saja terjadi, karena pemerintah berencana mengurangi subsidi. Ditambah ada kemungkinan harga minyak mentah yang cukup tinggi,” katanya.
Terpisah, Sekretaris Hiswana Migas DPC Bogor, Ari, terkesan cuek dan enggan memberikan tanggapan terkait isu kenaikan BBM ini. “Saya nggak mau berkomentar dulu, takut salah, sambil menunggu kepastian naik atau tidaknya harga BBM,” singkatnya. (ogi/c/yok/py)
9