METROPOLITAN – Pada pertengahan 2019, ada tiga kursi Eselon II di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor yang kosong ditinggal penghuninya pensiun. Di antaranya kepala Inspektorat, kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan direktur utama (dirut) RSUD Kota Bogor. Ke-13 nama yang sudah ditetapkan lolos seleksi administrasi akan mengikuti tes seleksi pada 3-4 Agustus, sehingga mengerucut menjadi tiga nama per posisi yang dilelang. Kepala Bidang Mutasi dan Pengembangan Karier pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor, Evandhy Dahny, mengatakan, ada 13 orang yang lolos seleksi administrasi untuk lelang jabatan, beberapa waktu lalu. Rinciannya, empat pelamar lolos bersaing di kursi dirut RSUD Kota Bogor, lima PNS lolos administrasi pada posisi kepala Bapenda dan empat orang akan ‘sikut-sikutan’ berebut posisi kepala Inspektorat. “Setelah dinyatakan lolos, mereka akan proses seleksi wawancana dan assesmen (penilaian, red) pada 3-4 Agustus. Setelah itu akan mengerucut tiga nama per posisi, tiga besar yang terbaik menurut penilaian tim pansel (panitia seleksi, red). Hasilnya disampaikan ke pak wali untuk diserahkan ke Komite Aparatur Sipil Negara (KASN),” katanya. Ke-13 nama itu diketahui menyisihkan enam nama lain yang tidak lolos seleksi administrasi. Sebelumnya, pendaftar pada posisi dirut RSUD Kota Bogor ada enam orang, untuk kepala Bapenda tujuh orang dan kepala Inspektorat enam orang. Jika ditotal, 19 orang mendaftar ikut lelang jabatan tiga posisi Eselon II di lingkungan Pemkot Bogor. “Tapi belum ada jadwal pelantikan, masih panjang lah itu. Setelah diambil tiga besar, diserahkan ke pak wali, lalu ke KASN, nunggu dikembalikan lagi sekaligus jadwal pelantikan, masih panjang lah,” ujar Evan, sapaan karibnya. Peserta seleksi tak hanya PNS yang bekerja di lingkungan Pemkot Bogor, bahkan pendaftar ada dari Provinsi DI Aceh. Dari data yang dihimpun, dari 13 orang yang lolos seleksi administrasi, ada tiga orang peserta diluar lingkup PNS Pemkot Bogor, yakni dari Provinsi DI Aceh, PNS Pemprov Jawa Barat dan pegawai dari Kota Depok. Sedangkan 10 lainnya pegawai internal Kota Bogor. Dua di antaranya camat di Kota Bogor. Yakni camat Bogor Utara Rahmat Hidayat dan Camat Bogor Barat Pupung W Purnama. Rahmat mendaftar untuk posisi kepala Bapenda, sedangkan nama Pupung tercatat lolos seleksi administrasi untuk posisi kepala Inspektorat. Pendaftar selain PNS Kota Bogor diketahui melamar dua posisi, kepala Bapenda dan Inspektorat. Sedangkan yang lolos untuk dirut RSUD Kota Bogor, semua dari internal Pemkot Bogor. Lalu, Kepala BKPSDA Kota Bogor, Taufik, menargetkan, Agustus 2019 semua tahapan dan proses bisa rampung. ”Jadi, September bisa diumumkan pemenangnya,” terang mantan kepala Bagian Administrasi Setda Kota Bogor ini. Ia juga berharap calon pejabat Eselon II, baik kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) ataupun pimpinan RSUD Kota Bogor merupakan sosok yang profesional dan mendukung visi-misi Wali Kota Bogor Bima Arya untuk lima tahun ke depan. ”Intinya harus ’nyambung’ dengan pimpinan, karena kerjanya kan boleh jadi nggak sebentar, untuk periode lima tahun ke depan,” tutup Taufik. (ryn/c/ yok/py)