METROPOLITAN – Kondisi tiang beton coran P109 Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) yang ambruk pada 10 Juli, kini tertutup terpal berwarna biru di semua sisi. Pembongkaran belum rampung sepenuhnya lantaran masih ada bongkaran satu segmen beton coran yang menggunakan sistem manual alias tenaga tukang.
Meski begitu, PT Marga Sarana Jabar (MSJ) sebagai pemilik proyek senilai Rp1,165 triliun itu sudah mengizinkan kontraktor PT Pembangunan Perumahan (PP) untuk melanjutkan proyek yang sudah ketinggalan enam persen itu. Sembari menyelesaikan pembongkaran bekas coran yang ambruk.
Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmodjo mengatakan, dari luar memang terkesan tidak ada pekerjaan. Padahal, pembongkaran tetap berjalan secara manual dengan penuutupan di semua sisi agar pecahan bongkaran tidak terlempar ke jalanan yang ada dibawahnya.
Pihaknya menyetujui pekerjaan dilakukan manual oleh tukang agar pekerja lebih teliti lagi, sehingga tiang penyangga dibawahnya dapat dipastikan layak dipakai lagi secara hitungan teknis. “Dikerjakan pembongkaran atasnya, tapi ditutup tenda agar pecahan-pecanan beton tidak terpelanting kena pemakai jalan Sholeh Iskandar,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.
Ia juga menyentil kinerja sang kontraktor, PT PP, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas persoalan ini. Hendro meminta semua rekomendasi yang dikeluarkan Komite Keselamatan Konstruksi (K2) Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) untuk segera dijalankan. “Karena saya sebagai pemilik proyek justru yang paling dirugikan dengan kejadian ini, mulai dari waktu, nama baik (perusahaan), biaya, dan lain-lain. Sebaiknya lebih banyak tanya ke PT PP untuk lebih jelas teknisnya,” ucapnya.
Yang pasti, kata dia, kerugian akibat kejadian itu masih dalam perhitungan PT PP selaku kontraktor. Ia juga memastikan ketika hitungan kerugian sudah didapat, maka akan langsung ditindak lanjuti. Pekerjaan yang sempat terhenti hampir tiga pekan itu mengalami keterlambatan sekitar enam persen dari rencana awal. Pria gempal itu tetap optimis proyek jalan tol sepanjang 2,85 kilometer itu tetap dapat diselesaikan sesuai jadwal yakni pada bulan Desember 2019. ”Telat 6 persen dari rencana, Insya Allah tetap terkejar,” terangnya.
Menanggapi hal itu, General Affair PT PP Suryo mengaku pihaknya sudah kembali melanjutkan sisa pekerjaan, sembari menyelesaikan pembongkaran coran yang ambruk. Ia belum mau berkomentar soal perkiraan jumlah kerugian yang kini tengah dihitung. “Memang belum beres, tapi kita sudah diizinkan melanjutkan proyek. Untuk bongkaran itu, head-nya udah dibongkar, sedang tahap penyelesaian, tapi tiangnya tidak,” jelasnya.
Sebelumnya, ambruknya beton coran proyek Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) seksi IIIA tepat di depan perumahan Tamansari Persada, awal Juli lalu, menimbulkan kecurigaan banyak pihak soal ketidakprofesionalan dan kelalaian cara kerja kontraktor PT Pembangunan Perumahan (PP) yang diberi kepercayaan oleh pemilik proyek, PT Marga Sarana Jabar (MSJ). Mengingat pekerjaan dengan investasi kurang lebih Rp3 miliar itu merupakan proyek strategis dari pemerintah pusat, mestinya zero kesalahan.
“Sampai ada korban luka-luka. Dari hasil dilapangan, kita menyayangkan sistem keselataman pekerja dan sistem keselamatan pengguna jalan yang mengkhawatirkan, sangat beresiko. Kami lihat langsung, ada sistem keselamatan kerja yang di abaikan PT PP,” kata Ketua Pergerakan Mahasiswa Bogor (PMB) Aldi Rahmat, kepada awak media, kemarin.
Diantaranya, sistem keamanan kerja atau safety pada pekerja sangat minim. Mulai dari sepatu safety, kaca pelindung mata yang minim dan body harnest yang tidak di kunci pada scafolding, pada saat posisi pekerja sedang berada di ketinggian. Bukan hanya itu saja, pihaknya melihat keselamatan pengguna jalan pun terabaikan.
“Karena hasil temuan kami di lokasi pengerjaan proyek, masih banyak tiang-tiang penyangga beton banyak yang belum memakai jaring. Sehingga sangat memungkinkan jika ada material yang jatuh bisa langsung terkena pengguna jalan. Masa itu saja nggak jadi perhatian?” ketusnya.
Ia menyayangkan sikap PT MSJ sebagai pemegang proyek Jalan Tol BORR, yang tidak tegas kepada kontraktor lantaran masih banyak kelalaian, yang bisa saja menimbulkan kejadian yang sama seperti awal Juli ini. “Ini mereka seperti tidak berkaca pada kejadian ambruknya coran itu,” tuntasnya. (ryn/c/yok)