METROPOLITAN – Dari 13 Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tengah ’sikut-sikutan’ dalam lelang jabatan atau open bidding pada tiga posisi Eselon II di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkot) Bogor, kini tersisa 12 orang yang bersaing. Sebab, satu peserta dinyatakan tidak lolos setelah melewati tes pembuatan makalah dan uji kompetensi yang dilakukan akhir pekan lalu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Ade Sarip Hidayat, mengungkapkan, satu peserta yang tidak lolos merupakan pelamar untuk posisi kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda). Sedangkan dua kursi lain, yakni direktur utama (dirut) RSUD Kota Bogor dan kepala inspektorat, tetap empat pelamar yang akan bersaing menjadi tiga terbaik dari masing-masing posisi.
“Pelamar untuk kursi (kepala) Bapenda kan lima, nggak lolos satu orang. Jadi tersisa empat orang. Sedangkan dua posisi lain masing-masing empat orang, sekarang itu tinggal wawancara, karena pemaparan dan presentasi makalah sudah,” katanya.
Ia menambahkan, tim panitia seleksi (pansel) yang dipimpinnya itu hanya akan mengerucutkan tiga nama terbaik dari masing-masing posisi untuk selanjutnya nama-nama itu diserahkan kepada wali kota, sebelum diserahkan kepada Komite Aparatur Sipil Negara (KASN).
Ade Sarip memastikan Senin (5/8) sudah ada total sembilan nama yang akan disampaikan kepada pimpinan. ”Saya pastikan tanggal 4 atau maksimal 5 Agustus, kami sudah ada nama-nama yang akan kita serahkan ke pimpinan, tiga nama terbaik dari yang baik,” paparnya.
Ade Sarip menargetkan, awal Oktober sudah ada pelantikan untuk nama pemenang yang nantinya mengisi jabatan yang kosong itu. “Saya janjikan ke pak wali awal Oktober sudah ada yang isi,” imbuhnya.
Setelah itu, sambung dia, pemkot juga bisa saja melakukan proses rotasi mutasi bila pemenang lelang jabatan meninggalkan posisi kosong di jabatan sebelumnya, sekaligus menutup kekosongan PNS yang pensiun pada 2019. Proses rotasi-mutasi direncanakan bakal dilaksanakan sebelum akhir tahun. “Yang pasti untuk nanti yang kosong. Yang pensiun juga kan harus diisi,” terangnya.
Di tempat yang sama, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor, Taufik, menambahkan, peserta yang lolos nantinya dijadwalkan melakukan tes wawancara terkait visi dan misi yang sudah dibuat pekan ini. ”Rencananya 4 Agustus ya. Setelah itu tes terakhir yaitu tes kesehatan. Di awal kan 19 pendaftar, lalu 13 lolos, sekarang tinggal 12. Nanti langsung ke tiga besar,” ucapnya.
Sebelumnya, ke-13 nama itu diketahui menyisihkan enam nama lain yang tidak lolos seleksi administrasi. Pendaftar pada posisi dirut RSUD Kota Bogor ada enam orang, untuk kepala Bapenda tujuh orang dan kepala Inspektorat enam orang. Jika ditotal, 19 orang mendaftar ikut lelang jabatan tiga posisi Eselon II di lingkungan Pemkot Bogor.
“Tapi belum ada jadwal pelantikan, masih panjang lah itu. Setelah diambil tiga besar, diserahkan ke pak wali, lalu ke KASN, nunggu dikembalikan lagi sekaligus jadwal pelantikan, masih panjang lah,” ujar Evan, sapaan karibnya.
Peserta seleksi tak hanya PNS yang bekerja di lingkungan Pemkot Bogor, bahkan pendaftar ada dari Provinsi DI Aceh. Dari data yang dihimpun, dari 13 orang yang lolos seleksi administrasi, ada tiga orang peserta diluar lingkup PNS Pemkot Bogor, yakni dari Provinsi DI Aceh, PNS Pemprov Jawa Barat dan pegawai dari Kota Depok. Sedangkan 10 lainnya pegawai internal Kota Bogor.
Dua di antaranya camat di Kota Bogor. Yakni camat Bogor Utara Rahmat Hidayat dan Camat Bogor Barat Pupung W Purnama. Rahmat mendaftar untuk posisi kepala Bapenda, sedangkan nama Pupung tercatat lolos seleksi administrasi untuk posisi kepala Inspektorat.
Pendaftar selain PNS Kota Bogor diketahui melamar dua posisi, kepala Bapenda dan Inspektorat. Sedangkan yang lolos untuk dirut RSUD Kota Bogor, semua dari internal Pemkot Bogor. (ryn/c/yok/py)