metro-bogor

Dewan Minta Pembebasan Otista tak Dipaksa

Jumat, 2 Agustus 2019 | 10:52 WIB
PROGRAM: Pemkot Bogor akan melebarkan jembatan Otista yang menjadi penyebab kemacetan. Proyek tersebut berlangsung pada 2020.

METROPOLITAN – Wacana pelebaran Jembatan Otto Iskandardinata (Otista) di Kecamatan Bogor Tengah diprediksi berlangsung pada 2020. Program ini mengharuskan Pemerintah Kota Bogor segera mengkaji pembebasan lahan di sepanjang jembatan. Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengatakan, pelebaran jalan dilakukan karena lokasi ini merupakan salah satu penyebab kemacetan.

“Tumpukan kendaraan selalu terjadi karena lokasi jembatan yang sempit, ma­kanya kami ingin lebarkan,” kata Dedie.

Ia mengatakan, pembebasan lahan sudah diajukan pihaknya pada anggaran perubahan dengan nilai Rp10 miliar. Ba­hkan, perluasan jembatan sudah masuk dalam proses Detail Engineering Design (DED).

“Sedang dilaksanakan re­visi DED dan pengukuran peta bidang. Peta bidang kita dahulukan sekarang agar pe­rubahan bisa untuk appraisal dan pembebasan tanahnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Peru­mahan Rakyat (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, men­gatakan, Pemkot Bogor men­gusulkan perbaikan pelebaran jembatan di Jalan Otista untuk anggaran 2019. Mengingat, jembatan di lokasi tersebut kerap kali menyebabkan ke­macetan di seputaran jalur Sistem Satu Arah (SSA).

“Sebetulnya semua sumber kami usulkan, baik ke pro­vinsi maupun ke pusat. Namun sepertinya cenderung oleh dana Provinsi Jawa Barat,” imbuhnya.

Terpisah, Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Mahpudi Ismail membenarkan, adanya proyek pelebaran jalan di Je­mbatan Otista. Ia juga menga­mini nominal pembebasan lahan senilai Rp10 miliar. Namun dirinya pesimis, jika pembebasan lahan bisa ram­pung pada tahun ini.

“Pembebasan lahan tidak mungkin dilakukan sepenuh­nya dalam masa anggaran perubahan, karna kita juga tidak berani melakukan itu, karna waktu durasinya pendek cuma berapa bulan saja, tak­utnya nanti memaksakan,” katanya. Menurutnya, progres pem­bebasan lahan membutuh­kan waktu yang panjang. (ogi/c/yok)

Tags

Terkini