METROPOLITAN - Kondisi Terminal Bubulak, Kecamatan Bogor Barat, saat ini sangat memprihatinkan dan terkesan kumuh. Penataan tidak jelas, angkot juga nampak lebih tertarik mangkal di pinggir jalan ketimbang harus masuk dalam terminal. Belum lagi pintu masuk yang seperti ’kolam ikan’ saat diguyur hujan.
Belakangan wacana menjadikan terminal di perbatasan dengan Kabupaten Bogor itu sebagai fasilitas Park and Ride mencuat. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta sebagai pemberi bantuan dana hibah revitalisasi sudah melakukan survei langsung dan kini kajian digarap Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Bogor.
Seiring dengan itu, rupanya Pemkot Bogor diam-diam sudah mengalokasikan anggaran untuk memperbaiki sarana prasarana terminal. Proyek Jasa Konstruksi Pemeliharaan Terminal Bubulak sudah ditayangkan di Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) Setda Kota Bogor.
”Bukan membangun tapi pemeliharaan. Tahapnya sudah masuk lelang, tapi memang belum ada pemenang karena infonya masih (tahapan) evaluasi penyedia jasa,” kata Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Dody Wahyudin, kepada Metropolitan, kemarin.
Ia mengakui kondisi terminal tipe C itu jauh dari kata layak. Sehingga untuk sinergi dengan wacana pembangunan Park and Ride di lokasi itu dirasa perlu untuk melakukan penataan. Jika tidak gagal tender, Dody menargetkan pekerjaan dengan pagu anggaran Rp720.400.000 itu sudah bisa masuk paling lambat Oktober, sehingga proyek bisa rampung awal 2020.
”Akses masuknya saja sekarang seperti kolam ikan. Perbaikannya meliputi jalan, rambu-rambu, penunjuk arah, sarana penunjang dan perbaikan konstruksi lainnya,” paparnya.
Dari laman eproc.kotabogor.go.id, ada 29 perusahaan yang mendaftar sebagai kontraktor proyek tersebut. Dua di antaranya sudah melakukan penawaran, yakni CV Nusantara Abadi dengan harga penawaran Rp652,6 juta dan CV Stevanny Muliana yang menawar Rp704,6 juta.
”Masih tahap evaluasi dan pembuktian kualifikasi perusahaan. Ada tiga kali perubahan pada tahap ini. Penetapan pemenang Insya Allah besok (hari ini, red),” kata Kasubbag Pembinaan Pengadaan Barang dan Jasa pada Bagian PBJ Setda Kota Bogor, Dedi Rusmana.
Sekadar diketahui, Terminal Bubulak diketahui mempunyai luas 14.240 m persegi dan termasuk tipe C dengan pengelolaan di Pemkot Bogor. Jika nantinya menjadi fasilitas park and ride, maka akan membatasi kendaraan yang masuk ke Kota Bogor dari perbatasan. Pemkot juga giat merencanakan revitalisasi Terminal Baranangsiang, sehingga bakal berdampak pada pengalihan bus-bus jurusan Tangerang, Parung atau Ciputat hingga Jakarta Selatan, ’mangkal’ di Bubulak selama masa pembangunan.
”Kajiannya baru dimulai bulan ini,” ungkap Kepala Subbidang Perencanaan Tata Lingkungan Hidup pada Bappeda Kota Bogor, Naufal Isnaeni. Menurut dia, kajian tersebut bakal melihat berbagai aspek secara detail, dengan mulai merampungkan aspek pradesain konsep Park and Ride Bubulak melihat rencana tata ruang Kota Bogor dan mengadaptasikannya.
”Membuat pra desain Park and Ride Bubulak. Tapi terintegrasi dengan transfer poin angkutan umum dan fasilitas penunjang di sekitarnya,” jelasnya.
Untuk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)-nya sendiri, Terminal Bubulak masuk Kawasan Pusat Wilayah (KWP) B. Dalam RTRW wilayah pengembangan Bogor ada lima tipe, yakni A, B, C, D dan E sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2011 di JDIH Kota Bogor.
”Rencana Daerah Tata Ruang (RDTR) WP B di Bogor Barat ditujukan mewujudkan kawasan pengembangan terbatas dan kawasan terintegrasi dengan kabupaten yang berwawasan lingkungan,” ujarnya.
Naufal menambahkan, kajian juga bakal merinci berapa kapasitas kendaraan yang nantinya akan masuk ke fasilitas Park and Ride ini. ”Itu masuk kajian juga tapi belum ada perkiraan rincian jumlahnya. Kan baru mau dimulai (kajiannya),” pungkas Naufal. (ryn/c/yok/py)