metro-bogor

Nggak Maksimal, Pegawai Kelurahan Ditambah

Senin, 5 Agustus 2019 | 10:53 WIB
PENAMBAHAN: Petugas Kelurahan Tanahbaru, Bogor Utara, saat melayani warga. Rencananya, Pemkot Bogor mengkaji penguatan personel di sektor kewilayahan kelurahan.

METROPOLITAN – Dari 68 kelurahan di enam ke­camatan se-Kota Bogor, rupanya kinerja dan per­forma pegawai kewilayahan belum memuaskan. Pe­merintah Kota (Pemkot) Bogor kini tengah melaku­kan kajian untuk penguatan personel di sektor kewilayahan kelurahan. ­

Wali Kota Bogor, Bima Arya, mengatakan, pemkot kini menitikberatkan pekerjaan lebih banyak di wilayah. Un­tuk itu, perlu diimbangi dengan kekuatan jumlah personel hingga perbaikan tunjangan. Kajian pun tengah dilakukan terkait penambahan sumber daya sampai formasi ideal yang diinginkan dan angga­ran yang diperlukan.

”Sedang dikaji, berapa yang harus di­tambah, bagaimana forma­sinya. Pada rakerda lalu ara­han saya seperti itu. Ideal jumlahnya? Belum ada. Kita lihat kajian,” katanya kepada Metropolitan, kemarin.

Politisi PAN itu menekankan, kini titik berat pekerjaan lebih banyak di wilayah. Termasuk peran lurah yang disebut se­bagai wali kota di masing-masing wilayah. Makanya perlu penguatan personel sejalan dengan perbaikan tunjangan, untuk penguatan di wilayah ke depannya. Men­urut dia, upaya penguatan akan dilakukan pada Angga­ran Pendapatan Belanja Dae­rah (APBD) murni tahun depan.

”Saya minta lurah setiap hari turun ke lapangan. Semua ujung tombaknya di kelurahan. Mulai dari sampah sampai PKL, itu (tugas, red) lurah. Nggak semua bebannya di dinas. Kan tidak semua dinas punya ka­pasitas turun ke lapangan. Ya lurah dan camat,” paparnya. Kajian itu juga, sambung dia, akan membahas sistem pene­rapan reward and punishment untuk PNS yang punya kreasi, inovasi serta dedikasi tinggi dalam bekerja.

Meskipun anggaran untuk kinerja sudah ada, ia merasa parameternya belum kuat. ”Harus ada apresiasi buat PNS yang Sabtu-Minggu masih bekerja. Juga reward and pu­nishment untuk kreasi dan inovasi. Kita bangun indika­tornya seperti apa. Semua kita kaji dan anggarkan tahun depan,” terang Bima.

Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Peng­embangan Sumber Daya Apa­ratur (BKPSDA) Kota Bogor, Taufik, menuturkan, untuk penambahan pegawai kelu­rahan pihaknya kini dibuat sibuk untuk mapping dengan aparatur kewilayahan terkait jumlah kebutuhan pegawai jika nanti ada penambahan personel wilayah. ”Jadi be­rapa sih yang kita butuhkan, dengan adanya penguatan di sektor kebersihan, ketertiban umum, penguatan di penga­manan taman-taman wilayah. Ini sedang kita kaji dulu,” ungkapnya.

Termasuk kemungkinan penambahan seksi-seksi di kewilayahan. Hal itu dimun­gkinkan seiring kajian dengan Bagian Organisasi. ”Apa per­lu kita revisi Organisasi Pe­rangkat Daerah (OPD)-nya, apa ada yang bisa dimerger. Nah kita juga dalam kajian,” jelas mantan kepala Bagian Tata Pemerintahan Setda Kota Bogor itu.

Jika nantinya ada penguatan jumlah personel pegawai di wilayah, ia menyebut penam­bahan itu tidak harus dengan pengadaan pegawai baru, tapi bisa saja PNS dari internal pem­kot dari pegawai kedinasan. ”Nggak harus orang baru, bisa dari internal kita, dari SKPD lain yang mungkin nanti kena perampingan. Lalu kita distri­busikan pegawainya,” tuntas Taufik. (ryn/c/yok/py)

Tags

Terkini