metro-bogor

Pemkot dan BPJS Akhirnya Duduk Bareng

Jumat, 9 Agustus 2019 | 10:31 WIB
KERJA SAMA: Pemkot Bogor bersama BPJS Kesehatan menggelar Rakor lintas sektor program jaminan kesehatan di Paseban Surawisesa, Balai Kota Bogor, Kamis (8/8).

METROPOLITAN - Untuk menguatkan Universal Health Coverage (UHC), Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama BPJS Kesehatan menggelar rapat koordinasi (rakor) lintas sektor program jaminan kesehatan. Kegiatan yang dipimpin Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Ade Sarip Hidayat itu berlangsung di Paseban Surawisesa, Balai Kota Bogor, Kamis (8/8).

Ade mengungkapkan, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Kota Bogor mendekati paripur­na. Sebab, warga Kota Bogor sudah terkaver dengan baik dan sudah mendapatkan haknya. Dalam program JKN, ia berharap Kota Bogor bisa mencapai 100 persen.

”Oleh karena itu, penyelenggaraan JKN pada semester pertama dan mewukami ingin mengevaluasi dan mewujudkan komitmen bersama,” kata Ade.­

Dalam penyelenggaraan JKN ada beberapa permasalahan yang harus dipahami bersama. Permasalahan tersebut an­tara lain alur yang belum op­timal, tunggakan peserta dan dinonaktifkannya 218 ribu peserta. Hal ini tentu perlu didiskusikan bersama Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan.

Terkait permasalahan ter­sebut, Ade meminta peserta yang dinonaktifkan diverifi­kasi dinsos dan disdukcapil. ”Kami minta dalam waktu satu bulan verifikasi data bisa diselesaikan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bo­gor, Rubaeah, mengatakan, UHC Kota Bogor sudah men­capai 85 persen. Namun ada info pada akhir Juli ada ma­syarakat kurang mampu yang dinonaktifkan karena menda­pat bantuan pusat. ”Hal ini tentu harus ditindaklanjuti,” ujarnya.

Rubaeah menyebutkan, dari pertemuan ini disepa­kati untuk saling berkoordi­nasi dengan Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Bappeda, Disdukcapil, BPJS Kesehatan serta puskesmas yang me­nangani langsung masyarakat.(*/yok/py)

Tags

Terkini