metro-bogor

Gerobak Sampah Permudah Distribusi

Jumat, 9 Agustus 2019 | 10:35 WIB
PROGRAM: Kelurahan Cimahpar saat membagikan gerobak sampah kepada warganya dengan memanfaatkan Dana Kelurahan yang dialokasikan pada 2019.

METROPOLITAN - Distribusi sampah pemuki­man masih menjadi persoalan di beberapa wilayah Kota Bogor. Kelurahan Cimahpar pun memanfaatkan dana kelurahan yang dialokasikan pada 2019 dalam bentuk gerobak sampah untuk dibagikan kepada 50 RW se-Kelurahan Cimahpar.

Lurah Cimahpar, Nur Zirwan, mengatakan, pihaknya memanfaatkan dana kelurahan sebesar Rp370 juta per kelurahan agar maksimal sesuai kebutuhan warga. Melihat kebutuhan itu, gerobak sampah dibagikan kepada warga demi memper­mudah distribusi sampah yang ada di pemukiman namun keterbatasan akses jalan.

”Ada beberapa yang nggak bisa masuk mobil. Warga sulit, makanya dengan adanya ini, mem­permudah distribusi sampah warga,” katanya kepada Metropolitan di ruangannya, kemarin. Untuk operasional gerobak sampah diserahkan kepada RT/RW penerima, baik alokasi pembiaya­an hingga personel di lapangan. Caranya, dengan mengumpulkan uang kebersihan dari warga setempat.

”Kita serahkan itu kebijakan wilayah. Yang pasti, kita ing­in dana kelurahan ini terasa langsung ke masyarakat. Per­soalan sampah ini harus jadi prioritas,” paparnya.

Sementara itu, Camat Bogor Utara, Rahmat Hidayat, menu­turkan, kebijakan alokasi dana kelurahan di Kelurahan Cimahpar sangat baik lanta­ran problem sampah belum terkelola dengan baik. Selain itu, wilayah yang dipimpinnya masih banyak akses yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

”Ini baik. Ada beberapa yang sama, seperti (kelurahan) Bantarjati, Tanahbaru, itu juga sama. Strategi yang bagus supaya distribusi dari rumah ke TPS jadi mudah, ” ujarnya.

Mantan kepala Bagian Ad­ministrasi Pembangunan Pengadaan Barang Jasa Setda Kota Bogor itu optimis dana kelurahan di kecamatannya bisa mencapai target 50 per­sen sebelum 16 Agustus se­suai aturan agar pencairan dana kelurahan tahap kedua bisa dicairkan.

”Kendalanya, ini kan lurah baru pertama kali menjadi pengguna anggaran. Tapi me­lihat tren di lapangan, sudah banyak perkembangan dan serapan mulai maksimal,” tun­tas Rahmat. (ryn/c/yok/py)

Tags

Terkini