METROPOLITAN - Distribusi sampah pemukiman masih menjadi persoalan di beberapa wilayah Kota Bogor. Kelurahan Cimahpar pun memanfaatkan dana kelurahan yang dialokasikan pada 2019 dalam bentuk gerobak sampah untuk dibagikan kepada 50 RW se-Kelurahan Cimahpar.
Lurah Cimahpar, Nur Zirwan, mengatakan, pihaknya memanfaatkan dana kelurahan sebesar Rp370 juta per kelurahan agar maksimal sesuai kebutuhan warga. Melihat kebutuhan itu, gerobak sampah dibagikan kepada warga demi mempermudah distribusi sampah yang ada di pemukiman namun keterbatasan akses jalan.
”Ada beberapa yang nggak bisa masuk mobil. Warga sulit, makanya dengan adanya ini, mempermudah distribusi sampah warga,” katanya kepada Metropolitan di ruangannya, kemarin. Untuk operasional gerobak sampah diserahkan kepada RT/RW penerima, baik alokasi pembiayaan hingga personel di lapangan. Caranya, dengan mengumpulkan uang kebersihan dari warga setempat.
”Kita serahkan itu kebijakan wilayah. Yang pasti, kita ingin dana kelurahan ini terasa langsung ke masyarakat. Persoalan sampah ini harus jadi prioritas,” paparnya.
Sementara itu, Camat Bogor Utara, Rahmat Hidayat, menuturkan, kebijakan alokasi dana kelurahan di Kelurahan Cimahpar sangat baik lantaran problem sampah belum terkelola dengan baik. Selain itu, wilayah yang dipimpinnya masih banyak akses yang tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.
”Ini baik. Ada beberapa yang sama, seperti (kelurahan) Bantarjati, Tanahbaru, itu juga sama. Strategi yang bagus supaya distribusi dari rumah ke TPS jadi mudah, ” ujarnya.
Mantan kepala Bagian Administrasi Pembangunan Pengadaan Barang Jasa Setda Kota Bogor itu optimis dana kelurahan di kecamatannya bisa mencapai target 50 persen sebelum 16 Agustus sesuai aturan agar pencairan dana kelurahan tahap kedua bisa dicairkan.
”Kendalanya, ini kan lurah baru pertama kali menjadi pengguna anggaran. Tapi melihat tren di lapangan, sudah banyak perkembangan dan serapan mulai maksimal,” tuntas Rahmat. (ryn/c/yok/py)