METROPOLITAN – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah menggarap uji coba penerapan Mal Pelayanan Publik (MPP) atau Graha Tiyasa yang dibuka di salah satu sudut mal Lippo Plaza Keboen Raya, Kecamatan Bogor Tengah.
Hingga saat ini ada 145 pelayanan publik dari 14 instansi yang bisa dinikmati masyarakat. Tidak hanya Pemkot Bogor dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Beberapa stan pelayanan instansi pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pusat pun bisa dilayani di MPP.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor, Denny Mulyadi, mengatakan, pelayanan di ruang publik ini bertujuan meningkatkan pelayanan kepada warga. Tak kurang 14 instansi dengan145 layanan publik sedang diujicobakan dan bisa melayani berbagai keperluan masyarakat.
“Hari ini (kemarin, red) saja pelayanan kantor Imigrasi Kelas I Non-TPI Bogor sedang uji coba,” katanya. Sejak diujicobakan beberapa waktu lalu, MPP masih menunggu jadwal peresmian. Namun sejak itu sudah banyak pemohon yang mengurus kebutuhan sesuai pelayanan.
Ia mengakui faktor sosialisasi menjadi penting agar masyarakat tahu hadirnya MPP untuk memperkaya dan mempermudah pelayanan. Sosialisasi tidak hanya dilakukan unsur pemkot, melainkan menggandeng lembaga lain, termasuk asosiasi se-Kota Bogor.
”Untuk sosialisasi kami terus lakukan secara masif, minggu-minggu ini kami mengundang beberapa asosiasi, lembaga atau masyarakat, termasuk camat dan lurah untuk menginformasikan kepada warga bahwa Kota Bogor sudah memiliki MPP untuk dinikmati dan digunakan masyarakat,” paparnya.
Sejauh ini, sambung dia, uji coba berjalan lancar. Beberapa pelayanan bisa selesai dalam satu hari, namun ada juga pelayanan yang cuma sebatas informasi, misalnya Bea Cukai. Mengantisipasi kemungkinan membeludaknya pemohon di MPP, pihaknya membuka aplikasi pendaftaran MPP Kota Bogor, dengan mengunduh di Google Play Store. “Sedangkan untuk paspor kini diupayakan selesai dalam satu hari untuk perpanjangan,” ungkapnya.
Di tempat yang sama, Kepala Imigrasi Kelas I Non-TPI Bogor, Suhendra, menuturkan, kehadiran MPP setidaknya bisa menambah jumlah kapasitas dalam pelayanan penggantian paspor kepada masyarakat selain di kantor Imigrasi.
Selain itu, pihaknya juga menyediakan kuota 50 permohonan paspor per hari selama uji coba ini. “Kegiatan ini juga bisa mendekatkan pelayanan kami kepada masyarakat di Bogor,” terangnya.
Terpisah, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Bogor, Ery Juliani Pasoreh, menjelaskan, BPN hadir di MPP dengan menyediakan 18 jenis pelayanan. Mulai dari proses permohonan hingga berkas. Di antaranya pelayanan hak tanggungan, pengecekan, surat pendaftaran tanah, perubahan (peningkatan) hak dan informasi nilai tanah lainnya.
”Intinya, sama saja dengan pelayanan di loket kantor BPN. Ada 18 jenis pelayanan publik. Kita nggak membatasi kuota, sebanyak-banyaknya sampai loket tutup,” pungkasnya. (ryn/c/yok/py)