METROPOLITAN - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menggelar Rapat Koordinasi Komisi Daerah Lanjut Usia (Komda Lansia). Kegiatan ini secara resmi dibuka Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, di Paseban Sri Bima, Balai Kota Bogor, Rabu (28/8).
Dedie menuturkan, dari paparan yang disampaikan perwakilan (kementerian sosial) kemensos dan Bappeda Provinsi Jawa Barat, ia mendapat gambaran tentang tugas-tugasnya sebagai ketua Komda Lansia Kota Bogor.
Selain akan coba memikirkan permasalahan program lansia, Dedie juga akan menyelaraskan kebijakan kemensos dan Bappeda Jawa Barat agar Kota Bogor bisa melakukan langkah untuk program lansia ini.
Dedie mengatakan, Kota Bogor memperhatikan hal tersebut lantaran lansia bagian dari keluarga. Dari visi Kota Bogor saja, pasti ini terkait lansia, yakni menjadikan kota ramah keluarga. ”Jadi, sarana dan prasarananya juga harus dipikirkan,” katanya.
Ia pun berkeinginan dalam lima tahun ke depan ada 20.000 rumah yang bisa diperbaiki. Bahkan, kalau bisa 30.000 rumah layak huni. Tapi persoalannya tidak hanya itu. Tingkat kemiskinan di Kota Bogor 5,9 persen dari 1,1 juta penduduk. Artinya, ada 80.000 lansia di mana 70.000-nya di bawah garis kemiskinan.
”Kita akan sama-sama berpikir diapakan ini persoalan. Jadi, kita harus membuat ide, jangan hanya membuat program di atas kertas, tapi juga dimatangkan idenya. Kemudian kita harus memberikan akses prioritas kepada lansia agar lansia dapat beraktivitas dengan baik,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kota Bogor, Erna Hernawati, mengatakan, tujuan Rakor Komda Lansia adalah untuk pemahaman dan pemrograman mengenai penanganan lansia di Kota Bogor.
Menurut dia, lansia di Kota Bogor cukup bagus karena banyak yang produktif, tapi banyak juga di bawah prasejahtera. Artinya, perlu penanggulangan. ”Jadi, hari ini kita fokus pada pemahaman dulu bahwa lansia itu perlu kita sejahterakan. Kan judulnya kota ramah keluarga, berarti harus ramah juga kepada lansia,” katanya.
Dalam rakor kali ini, Komda Lansia Kota Bogor mengundang narasumber Kasubdit Identifikasi dan Rencana Intervensi Kemensos RI dan Sekretariat Komisi Daerah Lanjut Usia Provinsi Jawa Barat.(*/yok/py)