METROPOLITAN- Seminar mengenai dampak negatif gadget dan memasak yang diselenggarakan PT Indocement Tbk di Housing Indocement di Kelurahan Puspanegara, Kecamatan Citeurep, ramai dihadiri emak-emak dari 12 desa binaan. Salah satu bidan desa yang sudah mengabdikan diri mendapingi masyarakat di Desa Hambalang, Ica lidyasari (30) mengatakan, seminar ini sangat berguna bagi masyarakat, terutama bagi kader-kader posyandu dan PKK. “Pengunaan gadget bagi anak-anak saat ini sudah sangat menghawatirkan, seminar ini begitu bagus untuk terus diselenggarakan, terutama bagi kader-kader posyandu dan PKK,” kata Ica, saat ditemui wartawan koran ini, kemarin. Menurutnya, masyarakat di daerah pelosok saat ini sudah akrab dengan gadget. Sehingga, penggunaannya pun harus lah bijak, terutama dalam menggunakan media sosial. “Jangan sampai anak-anak kita maupun ibunya, ketergantungan terhadap gadget dan meninggalkan kewajibannya,” tutur bidan desa yang dikenal sebagai bidan cantik tersebut. Sementara itu, Community Development Departemen Head, Ayi Ibrahim, mengatakan, gelaran seminar ini merupakan bentuk partisipasi pihaknya mengenai dampak negatif penggunaan gadget, terutama pada anak memasuki era digital. “Gadget menjadi bagian penting dari manusia. Gadget memiliki daya tarik dan keunikan yang tersendiri. Sarana-sarana seperti hiburan, komunikasi, sumber informasi, dan berbagai hal lainnya menciptakan suasana yang baru,” bebernya. Akibatnya, sambung Ayi,  timbul kecanduan terhadap pengguna yang memiliki gaya hidup ketergantungan terhadap gadget. Ini yang kita lakukan bagaimana peran orang tua khususnya di wilayah binaan desa Indocement bisa menerapkan dengan baik pada anak. Melalui seminar, ia  menyebut hal itu bisa mencegah kecanduan gadget pada anak. Bahkan, menjadi tantangan tersendiri bagi para orangtua. Kecanduan gadget yang tidak tertangani dengan baik dapat berkembang menjadi masalah mental yang serius pada anak. Untuk itu, orangtua perlu melakukan upaya pencegahan, diantaranya menciptakan waktu yang berkualitas dengan anak untuk meningkatkan ikatan emosional, membatasi penggunaan gawai. “Buatlah anak sibuk dengan kegiatan yang dapat dapat merangsang kreatifitas,” tandas Ayi.(yok/py)