metro-bogor

Alun-Alun Kota Bogor Dibangun 2020

Sabtu, 23 November 2019 | 08:27 WIB
BERUBAH: Taman Topi sebentar lagi akan berubah menjadi Alun-Alun Kota Bogor. Beberapa nama yang diusulkan adalah Alun-Alun Kapten Muslihat, Alun-Alun Dewi Sartika, Alun-Alun Kota Bogor, Alun-Alun Tajur Ageuh dan Alun-alun Pakuan.

METROPOLITAN – Rencana pembangunan alun-alun Kota Bogor, di ex Taman Topi dengan biaya sebesar Rp15 miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemprov Jabar, akan direalisasikan di 2020. Wakil Walikota Bogor, Dedie A. Rachim, menyebutkan, kalau Detail Engineering Design (DED) sudah disepakati oleh Pemerintah Kota Bogor. Hanya saja, untuk pemilihan nama alun-alun masih membuat mantan pegawai KPK itu meminta waktu seminggu untuk memutuskannya. Dedie mengungkapkan, ada beberapa nama yang diajukan seluruh stakeholder Kota Bogor, diantaranya, Alun-alun Kapten Muslihat, Alun-alun Dewi Sartika, Alun-alun Kota Bogor, Alun-alun Tajur Ageuh dan Alun-alun Pakuan. “Ini minggu depan harus sudah kita ajukan namanya, karena akan dimasukkan kedalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Provinsi Jabar,” kata Dedie. Pembangunan yang direncanakan dimulai pada awal tahun ini, diperkirakan akan memakan waktu selama satu tahun anggaran. Tetapi, sebelum memulai pembangunan alun-alun tersebut, Pemkot Bogor masih memiliki tugas untuk merelokasi PKL yang selama puluhan tahun sudah berdagang disekitaran Jl. Dewi Sartika atau yang akrab disebut taman topi. Lebih lanjut, pihaknya sudah menyurati para PKL untuk segera pindah ke blok A dan B Pasar Kebon Kembang, Pasar Merdeka dan Pasar Jahe. Para PKL yang ingin merelokasi dirinya, lanjut Dedie akan dibantu oleh pemerintah melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), untuk pembiayaan sewa kios didalam pasar. “Kalau sudah bersih semua, nanti kami juga akan melakukan pemulihan terhadap saluran air,” jelasnya. Mega proyek ini, nantinya akan mengintegrasikan antara TOD yang berlokasi tidak jauh dari stasiun kereta api, Masjid Agung dan pusat perbelanjaan pasar Kebon Kembang. Konsultan Perencana dari PT. Arenko, Prihartono, mengungkapkan kalau keberadaan patung Kapten Muslihat kemungkinan akan digantikan oleh patung setengah badan Dewi Sartika. Diatas lahan dengan luas 1,7 hektare tersebut, selain didominasi oleh ruang terbuka hijau yang menurut perhitungannya akan mencapai 80 persen. Lanjut Prihartono, didalam DED juga sudah tertuang keinginan Walikota Bogor, untuk menghadirkan ruang edukasi. “Furniture yang akan ada di alun-alun ini juga akan dijadikan sebagai media untuk menyampaikan nilai historis kepada para pengunjung. Sebetulnya ini sesuatu yang baru, karena konsepnya adalah uiban park,” pungkasnya.(dil/c/yok)

Tags

Terkini