METROPOLITAN – Molornya pembangunan gedung baru DPRD Kabupaten Bogor, membuat geram sejumlah pihak. Diantaranya Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, yang memang konsen menaungi bidang infrastruktur dan pekerjaan umum. Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Sastra Winara, mengakui, jika proyek yang menelan anggaran senilai Rp 6,113 miliar itu meleset dari target pengerjaan. Proyek itu seharusnya rampung 19 November 2019, namun hingga kini belum juga selesai. Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, saat ini penanggung jawab proyek sudah membuat surat pernyataan terkait keterlambatan pekerjaannya. Bahkan, komisi III juga sudah melakukan inpeksi mendadak, terhadap proyek yang dikerjakan oleh CV Makmur Abadi itu. “Mereka sudah membuat surat pernyataannya yang dibuat November kemarin. Bahwa dalam isi surat tersebut mereka sanggup membayar enam juta rupiah per hari sejak tanggal 19 November kemarin,” katanya kepada Metropolitan belum lama ini. Menurut Sastra, dalam isi surat tersebut, pihak pengerja mengaku bersedia membayar penalti keterlambatan senilai Rp 6 juta rupiah perhari. Jika dihitung dari tanggal kontrak, pihak kontraktor diperkirakan sudah molor sekitar 20 hari dari waktu yang sudah ditetapkan. “Proyek ini kan mestinya selesai pada 19 November. Mendapatkan perpanjang waktu hingga 29 November kemarin. Namun hingga kemarin Jumat (06/12), pekerjaan belum selesai seratus persen. Masih ada sedikit-sedikit yang belum beres,” bebernya. Sastra berencana, bakal memanggil kontraktor atas keterlambatan ini. “Iyah baru rencana. Tapi belum kami jadwalkan. Tapi tetap mereka akan kena sanksi karna ada keterlambatan. Kita juga akan panggil pihak terkait, seperti PUPR dan UKPBJ. Kita akan berikan usulan agar pembangunan jangan dilakukan diakhir tahun,” ujarnya. Sementara itu, Sekretariat Dewan DPRD Kabupaten Bogor Roni Sukmana, membenarkan jika proyek tersebut hingga kini belum 100 persen rampung. Menurutnya proyek bernama pengadaan gedung DPRD Kabupaten Bogor ini baru mencapai 99,25 persen. “Untuk pekerjaan sudah mencapai 99.25 persen, hanya tinggal pemasangan kunci dan taman areal depan dan belakang,” singkatnya saat dihubungi belum lama ini. Hingga berita ini diturunkan, pemborong gedung dewan yakni CV Makmur Abadi belum bisa dikonfirmasi. (ogi/c/yok)