metro-bogor

Insiden Tol BORR Bikin Malu, DPRD Provinsi Agendakan Sidak

Senin, 9 Desember 2019 | 09:53 WIB
BIKIN MALU: Para pengendara saat melintasi proyek Tol BORR Seksi IIIA. DPRD Provinsi Jabar mengagendakan sidak ke lokasi lantaran insiden ini terjadi sampai dua kali dalam setahun.

METROPOLITAN - Insiden ambruknya crane pada proyek strategis nasional (psn) Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi IIIA menjadi catatan buruk tersendiri bagi PT Marga Sarana Jabar (MSJ) sebagai pengelola dan PT Pembangunan Perumahan (PP) sebagai kontraktor. Sebab, proyek dengan nilai total hampir Rp3 miliar itu sudah terjadi dua insiden memalukan yang bisa saja merenggut nyawa pengendara atau pekerja. Padahal sejak awal, semangat zero accident sangat menggebu-gebu berkumandang. Hal itu mendapat perhatian dari Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dapil Kota Bogor Rudi Harsa Tanaya. Meskipun tidak berada pada komisi yang berkaitan langsung dengan persoalan pembangunan infrastruktur, ia sudah menginisiatif kepada anggota fraksi yang ada di Komisi IV, untuk segera turun ke lapangan melakukan inspeksi mendadak (sidak) secepatnya. Apalagi, sejak awal semangat yang digaungkan yakni proyek zero accident. Namun apa mau dikata, bukan cuma sekali, insiden yang hampir merenggut nyawa orang itu terjadi dua kali. Pertengahan tahun lalu, coran beton penyangga jalan tol ambrol dan tumpah ke jalan utama Sholeh Iskandar. "Siapapun penyelenggara disitu, harus menjamin keselamatan pekeeja dan pengendara. Saya sudah dorong ke komisi terkait untuk evaluasi dan sidak ke lapangan," katanya kepada Metropolitan, kemarin. Insiden yang terjadi sampai dua kali ini, sambung dia, sudah bukan lagi bentuk kealpaan semata, tapi bisa jadi kesalahan teknis. Untung saja, secara kebetulan, tidak sampai menelan korban jiwa, hanya kerugian material dan waktu pekerjaan. "Sudah bukan alpa lagi, ini ada kesalahan teknis, patut dipertanyakan dan dievaluasi. Jangan karena nggak ada korban jiwa, terus selesai begitu saja," tegas Rudi. Selain sidak, pihaknya juga mendorong Komisi IV untuk memanggil PT MSJ dan PT PP ke DPRD Provinsi Jawa Barat untuk dimintai penjelasan dan pertanggungjawaban. Meskipun tidak di komisi langsung, ia sudah mendorong hal ini kepada fraksi PDIP yang ada di Komisi IV. "Pemanggilan kita belum tahu. Kita tunggu saja dari Komisi IV," singkat pria berkacamata. Tak cuma mencoreng nama baik dan kinerja PT Marga Sarana Jabar (MSJ) di mata DPRD Provinsi Jawa Barat, tapi juga menyisakan pekerjaan rumah lantaran bangunan usaha milik warga yang tertimpa belum juga diganti. Bahkan, PT MSJ maupun kontraktor PT Pembangunan Perumahan (PP) belum juga memberikan tanggapan dan kejelasan kepada warga yang lapaknya rusak akibat tertimpa. Padahal, warga sempat dijanjikan akan segera disantuni dengan uang ganti rugi. Hal itu diungkapkan salah satu korban yang lapak usahanya terkena dampak insiden jatuhnya crane milik PT PP itu, Agus Razeeq. “Ini kan kecelakaan kerja, lapak buat usaha kami hancur, mereka katanya mau ganti rugi. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan mau gimana, kami nggak bisa usaha, terganggu. Apalagi karena kalau hujan masuk kedalam (bangunan). Ini kok belum ada tanggapan sama sekali,” katanya. Ini juga menjadi catatan, sebab proses pembebasan lahan belum rampung lantaran ada polemik penggantian dengan warga. Selain itu, ia juga mengaku trauma sejak kejadian lalu. Apalagi ini bukan kejadian pertama kali. “Fatal itu, kami trauma. Istrinya salah satu warga lain juga syok karena meliha langsung kejadian. Ini warning. Yang jelas belum ada yang datang baik dari PT MSJ atau PT PP ke kami pasca kejadian,” tegasnya. (ryn/c/yok)

Tags

Terkini