metro-bogor

Jembatan Dibongkar Pemborong, Ekonomi Warga Mati Suri

Senin, 16 Desember 2019 | 10:14 WIB
PROYEK:Proyek peningkatan jembatan Kali Pelayangan pada ruas jalan Pabuaran- Susukan, Kecamatan Tajurhalang mangkrak.

METROPOLITAN - Dua bulan sudah proyek peningkatan jembatan Kali Pelayangan pada ruas jalan Pabuaran-Susukan, Kecamatan Tajur Halang, yang dikerjakan CV. Lokatama Dwipa, bikin warga gelisah dan geram. Pasalnya, pembangunan jalan yang tak kunjung usai ini, merugikan sekaligus mematikan perekonomian warga sekitar. Jembatan yang menghubungkan dua wilayah yakni, Desa Susukan dan Kelurahan Pabuaran, kini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dengan melintasi susunan bambu dengan lempengan besi diatasnya yang dibuat warga. Proyek uang rakyat yang menelan anggaran Rp679.500.000,00 itu kini diduga ditinggal pemborong. Padahal, papan berwarna kuning yang berdiri tegak didepan kali tertulis jika proyek ini didampingi Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintahan dan Pembangunan Daerah (TP4D) Kejaksaan Kabupaten Bogor, lengkap dengan logo Korps Adhiyaksa. Tertera pekerjaan dimulai 24 September 2019 dengan batas waktu 90 hari kerja, atau sampai 23 Desember 2019. Namun, hingga kini tak terlihat lagi ada aktivitas pekerja dilokasi. Ketua RT006, Desa Susukan, Mahpudin, mengatakan, warga sekitar sudah tidak bisa lagi bersabar atas perlakuan kontraktor yang terkesan mengelabui warga. Terlebih, jembatan sudah hancur dan tak kunjung bisa dilalui "Jalan ini sering digunakan warga dari enam desa yakni Desa Pabuaran, Susukan, Tanegan, Sukmajaya, Tajurhalang dan Desa Kedung Waringin. Kenapa jembatan bagus itu di bongkar tanpa ada pembicaraan. Sudah dua bulan ini belum ada progres," cetusnya. Warga pun mengancam akan melakukan aksi demo di lingkungan Pemkab Bogor, untuk menuntut pertanggungjawaban dari pejabat terkait. "Sudah dibongkar tapi tidak dibangun, terus dimana peran pemerintah dalam hal pengawasan," tegasnya. Mendengar hal ini, Pemerintah Desa Susukan pun langsung bergerak cepat menyurati dinas terkait untuk segera melakukan tindakan. Terlebih, sudah berbulan-bulan warga desanya dibuat tersiksa ketika hendak ke Stasiun Citayam harus memutar jauh. "Pemerintah desa maupun warga berharap agar kontraktor bersama dinas terkait bisa menyelesaikan pembangunan jembatan ini. Jangan sampai dengan perbutan yang tidak bertanggungjawab merugikan banyak pihak, terutama masyarakat Desa Susukan," kata Kepala Desa Susukan, Sanan Wijaya. Apalagi, jembatan ini merupakan salah satu objek vital perekonomian warga terutama bagi masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang, tukang ojek dan sebagainya. "Kalau didiamkan terus, bisa mati perekonomian warga. Semoga pemerintah daerah segera bertindak cepat," tegasnya. Berita ini belum terkonfirmasi dengan pemborong, karena saat Metropolitan dilokasi sudah tidak ada lagi yang mengerjakan pembangunan proyek miliaran tersebut. (yok)

Tags

Terkini