METROPOLITAN - Kinerja PT Marga Sarana Jabar (MSJ) dan PT Pembangunan Perumahan (PP) yang mendapat sorotan lantaran insiden demi insiden yang terjadi pada proyek Tol Bogor Outer Ring Road (Borr) Seksi IIIA. Rencana DPRD Provinsi Jawa Barat yang akan melakukan sidak dan pemanggilan terhadap dua instansi itu, mendapat respon dari warga Bogor. Diantaranya Sekretaris Jenderal Puslitbang Pelatihan dan Pengawasan Kebijakan Publik (P5KP) Rudi Zaenudin yang mendukung langkah dewan provinsi Jabar untuk menindaklanjuti kasus ini dan mendesak untuk segera dilakukan. Sebab bila tidak ada teguran keras, kata dia, tidak menutup kemungkinan untuk terjadi insiden konstruksi lagi pada proyek dengan nilai total lebih dari Rp2 triliun itu. "Langkah Bagus dari para anggota dewan provinsi Jabar yang mau menindak lanjuti kasus ini. Tentu kami warga Bogor, terlebih warga Tanahsareal, khawatir akan terjadi kasus serupa. Meskipun tidak sama, kan hampir menelan korban. Kami mendesak anggota DPRD Provinsi Jabar segera lakukan sidak dan evaluasi kinerja pengelola dan kontraktornya," katanya kepada Metropolitan, kemarin. Pria yang juga Ketua Pimpinan Kecamatan (PK) Komite Pemuda Nasional Indonesia (KNPI) Tanahsareal Kota Bogor itu menambahkan, dua insiden yang terjadi pada proyek tol Simpang Yasmin-Simpang Semplak itu memang tidak sampai menyebabkan korban jiwa. Namun, tidak bisa serta merta masyarakat diminta melupakan begitu saja persoalan yang terjadi. Sebab menurutnya, ancaman masih saja terjadi, bila tidak ada evaluasi mendalam bagi PT MSJ dan PT PP. Apalagi jalan Raya Sholeh Iskandar yang menjadi lokasi proyek, masih menjadi jalan utama bagi warga Bogor, terutama warga Tanahsareal. "Tidak ada jaminan itu nggak terulang lagi. Katanya mau zero accident, boro-boro, bukan sekali malah dua kali kejadian. Itu fatal dan nggak boleh main-main. Katanya itu PSN (Program Strategis Nasional, red) masa' kecolongan begitu," tegasnya. Persoalan kinerja PT MSJ sebagai pengelola dan PT PP sebagai kontraktor, tengah dibahas di meja legislatif, yang bakal dilanjut dengan tinjauan ke lokasi dan pemanggilan pihak terkait. Bagaimana tidak, sejak awal proyek dengan nilai total pekerjaan lebih dari Rp2 miliar itu sejak awal mengusung zero accident, namun malah terjadi peristiwa memalukan dua kali hanya dalam satu tahun. DPRD Provinsi Jabar pun tengah mematangkan kajian sebelum turun ke lapangan, dalam waktu dekat. Menanggapi hal itu, Direktur Utama (Dirut) PT MSJ Hendro Atmodjo justru terkesan santai saat mengetahui proyek lanjutan jalan layang Simpang Yasmin-Simpang Semplak itu bakal kena sidak dewan provinsi Jabar. Ia mengaku tak ambil pusing dengan rencana tersebut dan bakal menunggu kedatangan para wakil rakyat yang bermukim di Kota Bandung itu. “Kami tunggu saja, mas,” katanya. Namun, pria tambun itu enggan menjabarkan lebih lanjut, apakah sudah ada surat pemanggilan dari DPRD Provinsi Jabar kepada PT MSJ dan PT PP terkait insiden proyek Tol Borr seksi IIIA. Ia lebih memilih untuk menunggu dan menyerahkan segala sesuatunya sesuai aturan. “Ya kami tunggu saja lah,” singkatnya. (ryn/c/yok)