metro-bogor

Dedie: Tak Ada Alokasi Khusus Pasca Bencana

Jumat, 3 Januari 2020 | 12:22 WIB
TINJAU: Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, saat mengunjungi lokasi longsor di Ciluar, Kota Bogor, kemarin.

METROPOLITAN - Kecamatan Bogor Utara menjadi salah satu lokasi bencana terdampak paling banyak se-Kota Bogor saat cuaca buruk awal tahun. Tak kurang dari sepuluh titik tanah longsor dan banjir pun terjadi, salah satunya di Perumahan Ciluar Asri, yang menimpa dua rumah dan mengalami kerusakan cukup parah. Turap yang longsor merupakan lahan milik GOR Bintang yang berada di wilayah tersebut. Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim meninjau lokasi terdampak tanah longsor di Perumahan Ciluar Asri, Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, kemarin (2/1) siang. Dua rumah pun jadi korban dan mengalami rusak parah akibat tertimpa material longsoran tanah setinggi delapan meter itu. Dedie mengatakan, dua rumah penduduk tertimpa turap lahan milik GOR Bintang yang berada di wilayah Diluar Asri, milik Cahyo dan Yosep. Pemkot pun membantu membersihkan sisi turap yang longsor. Ia pun menginstruksikan Dinas PUPR untuk membersihkan secara tuntas. Termasuk koordinasi dengan pemilik GOR, agar kedepannya tidak terjadi permasalahan yang sama. Sebab kalau tidak, bisa saja longsor susulan. "Supaya warga tidak lagi dihantui oleh turap yang mengkhawatirkan saat hujan ini," katanya kepada pewarta. Ia menambahkan, turap yang di bangun olehGOR bintang pada tahun 2013 itu memang sudah beberapa kali terjadi kejadian longsoran kecil, yang mengakibatkan kerugian material di pihak warga. "Makanya dengan adanya longsor kali ini kita minta bereskan, turapnya kita normalisasi supaya tidak lagi menghawatirkan warga. Tadi ada rumah pak cahyo, bahkan dia mengiklaskan rumahnya untuk di robohkan kemudian nanti alat berat bisa akses ke dalam area tersebut," tukasnya. Sementara itu, Camat Bogor Utara, Rahmat Hidayat, menjelaskan, dirinya akan melakukan koordinasi dengan pemilik lahan, kaitan bantuan ganti rugi kepada rumah terdampak. Apalagi, tebingan tersebut cukup panjang, sekitar 30 meter dengan ketinggian delapan meter. Warga terdampak pun sudah mengikhlaskan rumahnya untuk dibongkar, sehingga ia pun bakal menekan pemilik GOR akan memberikan bantuan. Mantan kepala bagian Adalbang PBJ Setda Kota Bogor itu mengakui wilayahnya terdampak cukup banyak bencana banjit dan tanah longsor. "Banjir di kampung Bebek, longsor ada beberapa, di Ciluar, Cimahpar. Untuk ini akan segera kordinasi supaya kedepan tidak longsor lagi turapnya. Pembersihan oleh dinas PUPR," tuntas Rahmat. Nggak Ada Alokasi Pasca-Bencana, Hanya Lewat BTT Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim juga memastikan, tidak ada dana alokasi khusus untuk pasca-bencana yang terjadi di Kota Bogor. Hanya saja, ploting untuk pasca-bencana laporan dari BPBD masuk pada pos Bantuan Tidak Terduga (BTT)  yang dianggarkan pada 2020 sekitar Rp15 miliar. Nantinya, perbaikan sarana umum atau rumah terdampak akan diusulkan untuk dikaver BTT. “Yang pasti ada pasca-bencana, setelah bantuan natura oleh Dinsos dan penutupan area oleh BPBD. Ada pelaksana usulan rehabilitasi dari BTT, lewat OPD, diusulkan. Jadi nggak ada alokasi khusus, tapi memang sudah ada di BTT. Yang ini ya anggaran 2020, karena nggak bisa lewat tahun itu penggunaan anggarannya,” terang Dedie. Pada 2019, Pemkot mengaolkasikan BTT sebesar Rp5 miliar dan mengalami kenaikan pada 2020. tahun lalu saja, dari data BPBD Kota Bogor, dari 38 titik bencana yang diusulkan, baru 24 titik yang mendapat penanganan. Sehingga sisanya, diharapkan bisa dikaver oleh anggaran 2020. dengan kejadian di awal tahun, usulan pasca-bencana pada 2020 dipastikan bertambah. (ryn)

Tags

Terkini