METROPOLITAN - Pemerintah Republik Turki bekerjasama dengan Youth Break the Boundaries Foundation dan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Turki menggelar sebuah program bernama Istanbul Youth Summit (IYS) 2020. Kegiatan ini berlangsung selama empat hari sejak 27-30 Januari di Istanbul, Turki. Tema yang diangkat yakni ‘Preparing Youth Leader 2045: Breakthrough in Regeneration for Strategic Position in Goverment and Non-Government Organization’. Collaboration in Diversity atau kolaborsi dalan perbedaan adalah tagline yang digunakan dalam program ini. Tak kurang 150 orang pemuda dari berbagai negara mengikuti program ini. Mereka datang dari berbagai macam latar belakang, mulai dari akademisi, mahasiswa, peneliti, praktisi, pebisnis, dan pemerintahan. Salah seorang pemuda asal Kabupaten Bogor, Faisal Wibowo terpilih mengikuti program ini. Menurutnya, program ini merupakan wadah para pemuda internasional untuk bersinergi dan berkolaborasi. Selain itu, sebagai bukti bahwa pemuda Indonesia mampu bersaing di kancah global. “Apalagi saat ini Indonesia memasuki bonus demografi, sehingga kita optimis Indonesia akan menjadi negara maju pada 2045 atau tepat 100 tahun Indonesia merdeka,” kata Faisal. Dalam forum tersebut, ia mempromosikan Kabupaten Bogor sebagai The City of Sport and Tourism. Wowo sapaan karibnya,  juga mempresentasikan projek sosial yang sudah dirancang bersama kelompoknya, yaitu Bambuku. Sebuah program pemberdayaan pemuda dengan memanfaatkan bambu menjadi sebuah hasil karya yang bernilai. “Dalam acara ini saya mempresentasikan Kabupaten Bogor sebagai Sport and Tourism, dan bersama kelompok, kita mempresentasikan social project bernama Bambuku yang bertujuan memberdayakan pemuda di wilayah Desa Ciapus, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor,” ujar Wowo, yang juga utusan Tim Branding Pemerintah Kabupaten Bogor. Sementara itu, Direktur IYS20, Hopyan Nazaki mengapresiasi branding Sport and Tourism Kabupaten Bogor dan social project Bambuku. Menurutnya, sudah saatnya pemuda dari seluruh Indonesia bersatu untuk membangun ekosistem dunia yang lebih baik. “Sudah saatnya pemuda dari seluruh dunia bersatu, bersinergi dan berkolaborasi membangun ekosistem dunia yang lebih baik dengan kemampuan yang dimiliki setiap pemuda sehingga memberikan dampak positif terhadap lingkungannya,” tandasnya. (ogi/b/yok)