metro-bogor

Rest Area Puncak ’Dikuasai’ Penganan Luar Bogor?

Selasa, 25 Februari 2020 | 13:11 WIB

METROPOLITAN – Saat ini di sepanjang jalur Puncak ter­dapat beberapa titik rest area sebagai tempat istirahat serta kios penganan dan oleh-oleh. Rupanya itu mendapat per­hatian anggota DPRD Kabu­paten Bogor dari dapil Bogor Selatan, Heri Aristandi. Menurutnya, adanya rest area pedagang yang dikelola swas­ta yang berdiri di beberapa titik justru tidak membuat produk khas Bogor menjadi ’raja’ di negara sendiri. ”Di jalur Puncak kan banyak rest area, tapi kok saya lihat sedikit sekali produk Bogor nya. Justru, banyaknya produk makanan dan oleh-oleh luar Bogor. Pa­dahal, Usaha Mikro Kecil Me­nengah (UMKM) kita banyak loh,” katanya kepada Metro­politan, kemarin. Ia pun mempertanyakan pembinaan UMKM dari dinas terkait yang menyebabkan produk khas Bogor justru su­lit masuk di ’dunia nyata’. Heri melihat produk khas Bogor justru sering muncul di acara  seremonial Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor. Semisal pameran atau even tertentu, di mana berjejer pro­duk dan oleh-oleh khas Bogor. ­ ”Produk lokal jangan cuma dimasukkan di kantor. Atau saat seremonial tertentu. Tapi dimasukkan juga ke dunia nyata. Ini yang kita lihat di rest area, penganannya bukan khas kita, orang-orangnya juga ke­banyakan bukan warga asli Bogor. Ada mungkin beberapa, tapi jadinya kalah saing. Ini persoalan,” tuturnya. Ia berharap pembinaan dari dinas terkait tak hanya saat acara atau even tertentu, tapi benar-benar disimpan di tempat strategis seperti rest area dan oleh-oleh. Peran di­nas memberdayakan jangan cuma seremonial, tapi harus mempersiapkan UMKM ber­saing di dunia nyata. Baginya, Kabupaten Bogor punya potensi, tapi tidak di­tempatkan dengan baik. Ia melihat justru lebih banyak produk makanan khas luar Bogor, seperti khas Bandung, Tasikmalaya, Garut atau Jawa. ”Kalau gitu buat apa ada rest area? Kalau warga kita cuma jadi parkirnya saja misalnya. Nggak ngaruh ke masyarakat sekitar. Katanya di kecamatan ada datanya UMKM, tapi nggak diarahkan ke rest area. Sedikit dampak positifnya buat warga. Made in Bogor-nya harus lebih muncul lah. Peran dinas ini mesti dikritisi,” tuntas politisi Gerindra itu. (ryn/b/yok/py)

Tags

Terkini