metro-bogor

Rp800 M Muluskan Global Badget BPJS

Jumat, 28 Februari 2020 | 08:55 WIB

METROPOLITAN - Dinas Kesehatan (Dinkes)Kota Bogor bersama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS), bakal melakukan uji coba sistem anyar proses pembayaran atau klaim bagi sejumlah rumah sakit yang sudah bekerjasama dengan BPJS.

Kepala BPJS Kota Bogor, Fahrurozi, mengatakan, global badget merupakan sebuah konsep pembayaran atau klaim BPJS, yang dinilai dapat memudahkan pihak rumah sakit.

"Jadi pihak rumah sakit tidak perlu repot-repot lagi urus ini dan itunya untuk klaim. Jadi anggarannya sudah kami sediakan dari awal, sebelum pihak rumah sakit memberikan pelayanan," katanya.

Fahrurozi menuturkan, kebijakan global badgeting memang rencana bakal diuji cobakan dalam waktu dekat ini. Meski begitu, pihaknya belum bisa pastikan kapan hal ini bakal segera diterapkan. Ini semua lantaran hingga kini pihaknya masih melakukan pematangan konsep, untuk menghindari hal yang tak diinginkan, termasuk soal besaran anggaran.

Kendati demikian, anggaran hitungan pembiayaan klaim rumah sakit senilai Rp 800 miliar, sudah disiapkan untuk merealisasikan kebijakan global badget ini. Meski begitu, kebijakan tersebut tidak seluruhnya diterapkan pada rumah sakit. Dari 21 rumah sakit yang ada di Kota Bogor, hanya 15 rumah sakit yang akan diterapkan sistem global badget ini lantaran alasan satu dan lain hal.

"Sedang kita kaji dan akan kita ujicobakan pada tahun ini. Tapi tetap kita akan matangkan dulu semuanya, baik mekanisme klaim, besaran anggaran untuk setiap rumah sakit dan teknis lainnya. Tapi yang jelas besaran anggaran klaim rumah sakit yang diterima beda-beda, karena mengacu pada data klaim mereka dari tahun-tahun sebelumnya," paparnya.

Untuk memastikan global badget berjalan mulus, tiga bulan sekali pihaknya bersama instansi terkait akan melakukan evaluasi, untuk memastikan sisa anggaran klaim setiap rumah sakit. Serta memastikan jika proses kebijakan ini berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

"Evaluasi tiga bulan sekali. Kita belum sampai tahap rincian ke teknisnya, tapi tetap bagaimana juga dengan sistem global budget ini kita harap semuanya bisa efektif dan efisien," ujar Fahrurozi.

Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Yuniarto Budi Santosa, menjelaskan, sejatinya mekanisme global badget sudah pernah diujicobakan di daerah Tanah Datar, Sumatra Barat. Hasil cukup memuaskan. Bahkan kebijakan ini digadang mampu mengurangi beban piutang BPJS ke rumah sakit. Pria yang akrab disapa Busan ini mengatakan, seharusnya mekanisme global badget ini sudah diterapkan sejak awal 2020 ini. Lantaran pada 2019 kemarin, pihaknya gencar mensosialisasi kebijakan ini kepada sejumlah rumah sakit.

“Akan diujicobakan di Kota Bogor, seharusnya sih tahun ini. Tapi kami belum dapat info pastinya kapan,” ungkapnya.

Menurut Busan, sistem global badget dinilai lebih memudahkan rumah sakit dalam melakukan klaim.

“Kalau global badget itu intinya anggarannya kita siapkan untuk satu tahun. Jadi sistemnya itu langsung kita serahkan kepada pihak rumah sakit, jadi nanti rumah sakit bisa langsung klaim anggaran itu ke bank,” bebernya.

Ia berharap, semoga kebijakan ini bisa segera direalisasikan dengan segera. Meski kini pihaknya bersama BPJS tengah menghitung dan mengkaji alokasi anggaran yang tepat, untuk sejumlah rumah sakit yang sudah menjalin kerjasama. “Semoga saja bisa segera kita terapkan. Karena ini lebih menguntungkan dan memudahkan kami, karena dana sudah tersedia sejak awal,” tutupnya. (ogi/c/yok)

Tags

Terkini