metro-bogor

Sejak Diserahkan, Masjid Baitul Faizin Sudah Bocor

Jumat, 28 Februari 2020 | 09:14 WIB
BOCOR: Atap Masjid Agung Baitul Faizin di lingkungan Pemkab Bogor mengalami kebocoran dan cukup meng-ganggu jalannya ibadah para jamaah

METROPOLITAN - Direvitalisasi sejak beberapa tahun lalu demi kebanggaan masyarakat Kabupaten Bogor, Masjid Agung Baitul Faizin kini kembali jadi buah bibir justru bukan karena prestasi, tapi terkuaknya beberapa bagian bangunan yang bocor dan cukup mengganggu jalannya ibadah jamaah.

Padahal, tak kurang dari Rp26 miliar uang rakyat dikucurkan demi mempunya rumah ibadah Agung di pusat pemerintahan Kabupaten Bogor itu.

Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan bahkan menyebutkan bahwa kebocoran dari masjid yang mulai direvitalisasi sejak 2017 itu sudah ada sejak dulu. Malah sejak pekerjaan diserahkan, kebocoran sudah ada di beberapa titik.

"Bocor mah ada dari dulu, semenjak diserahkan juga sudah bocor. Ya kita kan ada dana pemeliharaan dari DKM, ya itu tidak pakai APBD. Pakai saja DKM yang ada iuran itu," katanya kepada Metropolitan, kemarin.

Ia menambahkan, sejak pekerjaan selesai lalu diserahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), pemeliharaann ada di Sekretariat Daerah (Setda) yang membawahi DKM. Seharusnya, kata Iwan, ada anggaran untuk perbaikan lantaran dibantu oleh keropak dari jamaah atau bantuan yang lain.

"Jadi kami tidak menganggarkan untuk itu. Karena itu kan sebenarnya ada dana jaminan pemeliharaan juga, kalau masih masuk masa-nya," tukasnya.

Disinggung soal kinerja kontraktor dari pekerjaan revitalisasi Masjid Baitul Faizin, ia mengakui ada permasalahan disitu namun ia merasa tidak bisa intervensi lebih dalam karena tidak tahu sejak awal perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan fisik. Termasuk juga masa pemeliharaan yang bukan 'pada masa' kepemimpinannya dengan Bupati Bogor Ade Yasin.

"Kami tidak tahu dan tidak ikut sejak awal, cuma menerima saja. Lagipula menerima juga kan masalah pemeliharaan di pemerintahan dulu. Jadi kami agak sulit untuk mengeksekusi untuk penahanan atau dana pemeliharaan," ujar politisi Gerindra itu.

Pria berkacamata itu juga mencermati status Masjid Baitul Faizin yang disebutnya tidak jelas. Sebab, saat ini berada dibawah Setda, namun punya DKM yang terkesan berdiri sendiri. Ia berharap, jika memang diserahkan kepada Setda, maka semua menjadi tanggungjawab Setda, mulai dari pengelolaan hingga pengurus DKM.

"Bisa dari asisten, atau siapa yang jadi (kepala) DKM-nya. Jadi kalau ada apa-apa kan pemda enak ngurusnya. Kalau sekarang mah, ada DKM sendiri tapi kalau ada apa-apa ke pemda, ini aneh. Kalau mau DKM semua ya DKM semua. Kalau mau pemda yang urus, ya pemda juga dong semua," papar Iwan.

Rasa geram F2 juga sempat diamini oleh Bupati Bogor Ade Yasin yang mengakui sejak awal kecewa dengan pembangunan masjid yang melalui dua tahap dan dua tahun anggaran hingga sampai rampung secara fisik seperti sekarang. Bahkan, sejak diserahkan medio 2019 lalu, wanita yang akran disapa AY ini pun enggan untuk meresmikan Masjid Baitul Faizin pasca selesai pekerjaan revitalisasi.

"Sejak awal kan saya memang nggak puas. Makanya saya nggak mau resmiin waktu itu," tegasnya.

Sebelumnya, Kepala Bagian Kesejateraan Masyarakat (Kesra) pada Setda Mabupaten Bogor, Abdul Azis membenarkan adanya kebocoran pada bangunan fisik Masjid Baitul Faizin. Namun, kata dia, tidak ada anggaran untuk perbaikan pada tahun ini. Selain itu, pihaknya juga merasa bukan penanggung jawab dari pemeliharaan masjid dan anya bertugas untuk mengelola SDM masjid saja.

“Kalau kita tanggung jawabnya untuk manajemen. Seperti pengurus DKM dan petugas kebersihan. Sedangkan untuk pemeliharaan ada di bagian umum,” katanya.

Halaman:

Tags

Terkini