METROPOLITAN – Pemerintah Kota Bogor, gelar rapat koordinasi pelaksanaan Sekolah Ibu (SI) di tahun ini. Acara yang berlangsung di Paseban Sri Baduga, Komplek Balaikota Bogor tersebut, juga turut membahas beberapa poin yang dinilai perlu dievaluasi untuk pelaksanaan SI. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan, sejatinya setiap program tentu perlu dievaluasi, termasuk SI. Kurikulum SI hingga pembinaan untuk para lulusan SI, menjadi dua pokok utama pembahasan pada rapat koordinasi tersebut. “Setiap program tentu perlu dievaluasi, SI juga tentu harus dievaluasi untuk terus inovasi. Baik itu inovasi di kurikulumnya, maupun inovasi untuk pembinaan alumni sekolah ibu, jadi nanti akan ada pembinaan yang akan dilaksanakan yang targetnya menyasar ke alumni sekolah ibu,” katanya. Belum jelasnya tugas dan peran alumni SI belakangan ini, menjadi sorotan Pemkot Bogor. Bima meninginkan, jika para alumni SI ikut dilibatkan dalam sejumlah program, agar lebih memiliki asas manfaat pasca mengikuti SI. Tak hanya memikirkan sejumlah program yang tepat untuk para alumni, SI juga rencananya akan diperluas. Jadi pada tahun ini, rencananya SI tidak hanya diperuntukan untuk kaum ibu, melain wanita yang belum berumah tanggapun bisa mengikutinya. “Kita dapat laporan, banyak wanita di sejumlah kelurahan ingin ikut SI tapi tidak bisa karena mereka belum menikah. Tadi kita juga sempat bahas masalah ini, rencananya untuk kedepan SI bisa diikuti oleh perempuan yang belum menikah. Kalau menurut saya boleh saja, asal wanita yang terdaftar akan segera menikah, tapi kalau belum jelas calonnya tidak bisa,” ungkapnya. Sementara untuk para alumni, sambung Bima, rencananya mereka akan dilibatkan dalam sejumlah program pemerintah. Seperti terlibat dalam Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), hingga memberikan modal usaha dan pelatihan skill keterampilan lainnya. Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Bogor, Yane Ardian mengatakan, secara umum pelaksanaan SI di tahun ini dipastikan akan sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya. Pasalnya pihaknya sudah merancang sejumlah pembaharuan, terkait pendalaman materi yang nantinya bakal diberikan kepada para peserta. “Kita dalami lagi materi kurikulumnya. Kita juga sisipkan unsur agama dan budaya disetiap materinya,” tuturnya. Yane berharap, dengan adanya sejumlah pendalaman materi dan kurikulum pada, akan melahirkan lulusan yang memang mampu menjadi seorang ibu yang luar biasa. Terlebih lulusan SI di tahun ini akan langsung diberdayakan Pemkot Bogor, untuk ikut terlibat dalam sejumlah program. “Intinya kami ingin para lulusan SI menjadi salah satu garda terdepan, dalam hal ketahanan keluarga dan masyarakat di wilayahnya masing-masing,” tutupnya. (ogi/c/yok)