METROPOLITAN - Perusahaan asal Prancis Colas Rail, yang bertugas melakukan kajian soal penerapan sistem transportasi berbasis rel (trem) di Kota Bogor, angkat suara soal besaran anggaran yang dibutuhkan Kota Hujan, untuk mewujudkan mengaspalnya trem di Kota Bogor. Country Director Colas Indonesia Christopher Chassagnette menilai, pembelian rangkaian trem baru dari PT INKA dinilai lebih murah, ketimbang mendatangkan trem hibah dari Belanda. "Tentu lebih murah yang baru dari pada pemberian dari Belanda," katanya kepada awak media, belum lama ini. Tak hanya lebih murah, penggunaan trem baru juga lebih efisien, khususnya dari segi durasi masa pakai. "Kalau trem hibah itu masa pakainya 10 hingga 15 tahun. Karna trem itu kan statusnya bekas pakai. Kalau pakai trem baru masa pakainya bisa sampai 30 sampai 40 tahun," ujarnya. Menanggapi hal ini, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim mengaku tak ingin banyak komentar mengenai hal ini. Meski begitu dirinya membenarkan, jika apa yang disampaikan pihak Colas Rail juga pernah dikatakan kepadanya. "Ya memang seperti itu kenyataannya," singkatnya. Banyak pertimbangan yang mesti dipikirkan, jika memang Pemkot Bogor berniat menerima hibah trem dari Belanda. "Kalau kita ambil yang dari Belanda tentu 10 hingga 15 tahun lagi kita harus pengadaan baru, belum lagi nanti biaya perawatan pendatangan dan lain sebagainya," ucap dia. Dedie memperkirakan, untuk mendatangkan satu unit trem dari Belanda, Pemkot Bogor mesti menyiapkan anggaran senilai Rp3 miliar. "Itu untuk satu unit trem dengan tiga gerbong yah. Sedangkan kita akan mendatangkan 22 unit. Belum asuransi dan biaya perawatannya. Tentu ini harus kita fikirkan dengan matang," imbuhnya. Tak hanya biaya pendatangan trem dari Belanda yang besar, lanjutnya, Pemkot Bogor juga mesti memikirkan biaya modifikasi dan perawatan trem hibah tersebut. Kini ia tak ingin banyak komentar mengenai hal ini. Lantaran dirinya masih menunggu kepastian dari pemerintah pusat yang sedang mengkaji ini semua. "Banyak yang harus kita pikirkan. Tapi kembali lagi, kita akan tunggu keputusan dari kementerian. Karena sifat kami ini kan sebagai penerima. Baik trem dari PT INKA atau trem hibah dari Belanda, yang pasti program trem di Kota Bogor harus berjalan. Itu saja poin pentingnya," tandasnya. (ogi/c/rez)