METROPOLITAN – Memiliki 7.012 Aparatur Sipil Negara (ASN), rupanya masih belum cukup bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor memberikan pelayanan prima terhadap 6 kecamatan dan 68 kelurahan serta 1,1 juta masyarakatnya. Kepala Bidang Formasi Data dan Penatausahaan Pegawai pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Aparatur (BKPSDA) Kota Bogor, Aries Hendardi, mengatakan, jumlah ASN Kota Hujan masih jauh dari kata ideal. Jika melihat dari jumlah penduduk yang mencapai 1,1 juta jiwa, idealnya Kota Bogor memiliki 12 ribu ASN. ”Kalau melihat ideal, seharusnya kita memiliki 12 ribu ASN. Tapi kita hanya punya 7.012,” tutur Aries saat dikonfirmasi Metropolitan, kemarin siang. Jika dirinci berdasarkan jenisnya, dari 7.012 ASN Kota Hujan, 3.914 di antaranya menyandang sebagai jabatan fungsional. Sementara 3.098 sisanya, struktural. ”Memang jabatan fungsional lebih banyak, tapi tetap belum ideal,” bebernya. Walau saat ini Pemkot Bogor tengah menggelar prosesi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), kuota yang disediakan masih jauh dari yang dibutuhkan. Sebab, Kota Bogor hanya menyediakan 294 kuota untuk abdi negara tahun ini. Meski Kota Bogor masih kekurangan ASN, Aries enggan berkomentar banyak mengenai komposisi ASN yang dibutuhkan. ”Kekurangannya sekitar 5.000 ASN, khususnya ASN pelayanan dasar seperti guru dan dokter,” terangnya. Seperti diberitakan, sebanyak 5.367 pendaftar mengikuti seleksi CPNS Kota Bogor. Rinciannya, 2.207 pelamar pada tenaga kesehatan, tenaga pendidik 1.748 pelamar dan tenaga teknis 1.412 pelamar. Sementara formasi yang tersedia hanya 294. Dengan rincian Tenaga Pendidik 145, Tenaga Kesehatan 122 dan Tenaga Teknis 27 kuota. ”Kita butuh sekitar 5.000 ASN lagi jika mengacu pada angka ideal ASN, tapi kuota yang tersedia hanya 294,” pungkasnya. (ogi/c/yok/py)