METROPOLITAN - Jelang berakhirnya triwulan pertama 2020, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor baru mencatatkan 92 paket pekerjaan yang masuk tender, dengan total pagu anggaran Rp98,1 miliar. Dari jumlah itu, pekerjaan fisik yang masuk tender baru 23 paket dengan total pagu Rp22,8 miliar. Padahal, pembangunan infrastruktur disebut-sebut jadi prioritas Pemkab Bogor di bawah komando Bupati Bogor Ade Yasin. Dari data Bagian Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) Sekretariat Daerah (Setda) hingga Senin (30/3), baru ada 92 paket yang masuk tender dengan pagu anggaran Rp98,1 miliar. Itu pun hanya dari 15 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) se-Pemkab Bogor. Jasa Konsultasi menjadi kegiatan yang paling banyak paket masuk dengan 51 paket dengan pagu Rp41,3 miliar, diikuti kegiatan Pekerjaan Konstruksi 23 paket dengan nilai Rp22,8 miliar. Dari sekian banyak SKPD dengan tanggung jawab pekerjaan fisik, rupanya baru ada dua SKPD yang memasukkan paket tender pekerjaan fisik ke Bagian PBJ. Yakni, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) dengan 22 paket dan RSUD Ciawi 1 paket. ”Sejauh ini sudah ada 11 paket yang selesai tender, dengan nilai pagu anggaran Rp23,4 miliar. Yang gagal lelang ada satu paket dengan nilai Rp2,05 miliar. Sisanya sedang persiapan dan sedang berjalan,” kata Kepala Bagian PBJ Setda Kabupaten Bogor, Bambam Setia Aji. Sementara itu, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Juanda Dimansyah, menuturkan, belum ada paket pekerjaan fisik yang masuk tender Bagian PBJ Setda Kabupaten Bogor. Sebab, sebagian besar pekerjaan masih tahap penyelesaian Detail Engineering Design (DED) dan mulai memasukkan berkas paket awal April 2020. Padahal, tambah Juanda, ada beberapa pekerjaan yang masuk pekerjaan prioritas dan strategis untuk menunjang jargon Sport and Tourism-nya Kabupaten Bogor, plus untuk mendukung Piala Dunia U-22 pada 2021. Salah satunya pembangunan Tugu World Cup di pintu tol Simpang Sentul. ”Baru penyelesaian DED-nya. Awal April kita rencana lelang,” terangnya. Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bogor, Burhanudin, menilai berkas tender yang diajukan OPD hingga awal Maret masih sangat minim. Ia pun mewanti-wanti OPD melakukan percepatan untuk memaksimalkan serapan anggaran dan tidak jadi beban di akhir tahun anggaran. ”Berkaca pada pengalaman tahun lalu, Insya Allah tahun ini bisa lebih cepat. Tapi ya saya minta ke OPD segera memasukkan berkas pengajuan lelang. Soalnya yang menyiapkan berkas lelang itu kan OPD. Tapi jangan asal cepat, harus juga diperhatikan kelengkapan berkasnya biar nggak bolak-balik ke bagian pengadaan,” tuntasnya. (ryn/c/yok/py)